PENGERTIAN ANALOGI DAN MACAM-MACAM ANALOGI
A. A. Pengertian analogi
Analogi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap
gejalakhusus dengan membandingkan atau mengumpakan suatu objek yang sudah
teridentifikasi secara jelas terhadap objek yang dianalogikan sampai dengan
kesimpulan yang berlaku umum. Pengertian Analogi Menurut Para Ahli Berikut ini
terdapat beberapa pengtian analogi menurut para ahli, terdiri atas:
KBBI
Di dalam KBBI, analogi diartikan sebagai adanya persamaan
atau persesuaian antara dua hal atau benda atau bentuk yang berlainan. Di
dalamnya, analogi juga bisa disebut sebagai kias
Ferdinand deSaussure
Seorang bapak linguistik modern pada tahun 1857 – 1913 dalam
bukunya CoursedeLinguistique Generale menyatakan bahwa analogi adalah bentuk
peniruan dari satu bentuk menjadi bentuk lainnya dengan syarat bentuk tiruan
tersebut harus sama dan juga sesuai dengan yang ditirunya.
Dr. Ibrahim Anis
Salah satu tokoh linguistik modern Arab mengatakan bahwa
analogi merupakan mengubah bentuk suatu hal / suatu benda dari yang tidak diketahui
dengan yang diketahuinya.
Tujuan Analogi
Setelah mengetahui dan mengerti apa itu analogi, selanjutnya
ialah mengetahui dan memahami mengapa analogi digunakan, dengan kata lain
tujuan dari penggunaan analogi itu sendiri yaitu sebagai berikut ini : Membuat
persamaan dari dua hal yang berbeda Meluruskan kekeliruan dari sebuah
permasalahan Membuat klasifikasi Menyederhanakan hal yang sulit menjadi lebih
mudah dipahami
B. Macam – Macam Analogi
Deklaratif
Sesuai dengan namanya, dipakai untuk menjelaskan atau
menerangkan atau menegaskan suatu hal tau bentuk atau benda yang belum dikenal
oleh mayoritas dengan hal/bentuk/benda yang telah dikenalnya. Umum dipakai
untuk menjelaskan suatu permasalahan atau persoalan kepada pihak lain agar
mudah dimengerti Baca Juga : Tanah Longsor.
Argumentatif
Ini Disebut juga sebagai analogi induktif. Menekankan kepada
ciri dan persamaan yang dimiliki oleh suatu hal/benda/bentuk pasti dimiliki
juga oleh bentuk/benda/hal lainnya tersebut. dengan syarat ciri – ciri dan juga
persamaan lainnya sebagian besar dimiliki oleh keduanya. Analogi argumentatif
atau induktif mempunyai pola seperti pada sebuah paragraf induktif, yaitu
khusus – khusus – umum
Pinjaman
Dalam hal ini dipakai persamaan dan perbedaan yang terdapat
pada realita, menjadikannya ada analogi yang diutamakan, dan lainnya yang
seolah meminjam.
Susunan
Penganalogian yang dipakai demi terciptanya suatu susunan
realitas terhadap suatu pengertian
Palsu
Membuat sebuah analogi untuk sebuah gagasan agar terlihat
benar, akan tetapi menggunakan perumpamaan atau istilah yang tidak ada
hubungannya dengan gagasan awal tersebut.
Pincang
Sebenarnya ialah analogi yang keliru, akan tetapi
kekeliruannya masih bisa diterima, dan sulit untuk dibuktikan kekeliruannya
itu. Penganalogian jenis ini sering terjadi ketika membuat sebuah persamaan
yang tidak / kurang tepat Untuk bisa membuat sebuah kalimat atau paragraf
analogi yang baik, Anda harus memperhatikan hal berikut ini, karena bisa saja
sebuah analogi menjadi tidak tepat, apabila:
Contoh Dalam Kalimat
Misalnya kalimat dalam sebuah percakapan yang sering
diucapkan danjuga sering Anda dengar seperti: “Berada di dalam kelas ini,
seperti berada di dalam pasar tradisional Kalimat di atas merupakan sebuah
pernyataan yang ingin menggambarkan sebuah kelas yang ramai dan juga berisik
seperti pasar tradisional. Pada kalimat itu, suasana kelas yang ramai
dianalogikan dengan pasar tradisional.
“Badannya yang kurus layaknya sebatang lidi” Kalimat
tersebut menggambarkan badan kurus seseorang dengan istilah lain yang setara,
lebih mudah dipahami, berada disekitar, dan juga sering dijumpai, yaitu
sebatang lidi. Sehingga badan kurus dianalogikan sebatang lidi Baca Juga
: Manfaat Barang Tambang
“Kerjanya sangat lambat, seperti siput” Yaitu Salah satu
kalimat yang sering diucapkan ketika melihat seseorang bekerja dengan ritme
yang begitu lambat menurut Anda. Tahukah kamu bahwa kalimat tersebut mengandung
analogi? Yaitu menganalogikan seseorang yang bekerja dengan lambat dengan siput
yang telah diketahui salah satu hewan yang berjalan sangat lambat.
Contoh Dalam Paragraf jika analogi dimasukkan atau dibuat
menjadi sebuah paragraf, maka akan menjadi seperti contoh berikut ini: jika
Anda ingin sukses di dalam kehidupan Anda, jangan takut untuk merasa gagal,
jangan takut untuk menerima penolakan, dan juga jangan takut atas rasa sakit
ketika Anda terjatuh. Anda harus mampu bangkit lagi, berdiri lagi, berjuang,
dan juga berani untuk melangkah lagi, seperti seorang balita yang sedang
belajar berjalan, tidak pernah kenal lelah, dan tetap berdiri meskipun terjatuh
berkali – kali.
Paragraf di atas menganalogikan perjuangan hidup dengan
balita yang sedang belajar berjalan yang tetap berdiri kembali meskipun berkali
– kali terjatuh. Seperti itulah yang ingin digambarkan dan diharapkan paragraf
tersebut untuk Anda dalam menjalani kehidupan
Ciri – Ciri Kalimat atau Paragraf Analogi
Setelah memerhatikan contoh di atas tadi, maka Anda dapat
dengan mudah mengetahui sebuah kalimat atau paragraf termasuk dalam kalimat
atau paragraf analogi atau bukan. jika dijabarkan, maka Anda bisa menyebut
sebuah kalimat atau paragraf termasuk analogi jika:
Berisi perbandingan dari dua hal/benda/bentuk yang berbeda,
namun mempunyai kesetaraan atau kesamaan diantara keduanya jika di dalam suatu
paragraf, maka kalimat – kalimat yang dipakai adalah kalimat penjelas dari dua
hal/bentuk/benda yang dibandingkan tersebut Umumnya kalimat terakhir ialah
kesimpulan dari paragraf yang bersifat membandingkan atau menggunakan
penganalogian tersebut
Baca Juga : Sejarah Masuk Menyebarnya Agama Hindu
Budha
Menggunakan kata analogi seperti, seolah, bagaikan, laksana,
layaknya, dan kata – kata yang mempunyai makna sejenis dengannya Implementasi
Analogi dalam Pembelajaran
Untuk mengarahkan penafsiran terhadap analogi, dapat
digunakan metode FAR (fokus-aksi-refleksi). Fokus: memastikan para pebelajar
mengetahui argumentasi pendidik menggunakan analogi. Aksi: memastikan para
pebelajar mengenal objek atau pengalaman keseharian yang ingin digunakan
sebagai analog. Selain itu, memastikan bahwa pendidik selalu mendiskusikan
bagian dari analog yang dapat digunakan (sifat mirip) dan tidak dapat digunakan
(sifat berbeda).
Refleksi: mengevaluasi keefektivan penggunaan analogi, serta
menanyakan pada diri sendiri tentang perlunya merevisi penjelasan dan mencari
cara lain yang lebih baik dalam menggunakan analogi tersebut di lain waktu.
Contoh langkah-langkah implementasi metode FAR dalam mengajarkan konsep
kesetimbangan kimia dengan analogi pesta dansa di sekolah untuk kesetimbangan
kimia.
Komentar
Posting Komentar