FUNGSI DAN TEKNIK KLASIFIKASI, FUNGSI DAN TEKNIK DEFINISI
A. A. Fungsi dan teknik klasifikasi
Klasifikasi secara umum artinya yaitu melakukan penggolongan
sesuatu, yaitu menemukan lingkungan sesuatu tersebut. Klasifikasi adalah
pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari yang berbeda menurut
spesianya. Dalam kehidupan sehari-hari pekerjaan mengelompokan semacam itu
sangat sering kita lakukan. Para penjual buah-buahan menyusun dagangannya
dengan beberapa cara berdasarkan buah yang dijual, berdasarkan harganya, dan
mungkin juga berdasarkan besar kecilnya buah-buahan yang dijual itu. Pemilik toko
menyusun barang-barang yang dijajakan berdasarkan barang yang sejenis.
Para ilmuan membuat klasifikasi itu menjadi tiga golongan
besar, ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu kealaman dan ilmu humaniora. Manusia
primitif mengelompokan binatang menjadi binatang yang berbisa dan tidak
berbisa, membedakan tumbuh-tumbuhan menjadi tumbuhan yang bisa dimakan dan
tumbuhan yang tidak bisa dimakan.
Pengelompokan barang-barang ini tidak lain agar kita mudah
dalam berhubungan dengan benda-benda itu. Bisa dibayangkan sulitnya mencari
satu judul buku bila buku-buku dalam perpustakaan ditumpuk begitu saja tanpa
dibuat klasifikasi.
Teknik klasifikasi, Pembagian adalah membagi suatu jenis
kepada spesia yang dicangkupnya. Pembagian merupakan penjelasan yang lebih
lengkap mengenai suatu genera kepada spesisnya. Manusia adalah spesia, jenisnya
adalah binatang. Pembagian logika atas jenis dan spesia suatu benda adalah
tidak mutlak. Manusia adalah spesia bila dilihat dari jurusan binatang, tetapi
bila dilihat dari ras bangsa-bangsa, maka ia menjadi jenis, ras adalah spesia,
tetapi bila dilihat dari suku-suku bangsa yang dicangkupnya maka ia menjadi
jenis. Jadi spesia yang kita kehendaki tergantung dari keluasan klasifikasi
yang hendak kita buat. Bila kita datang di perpustakaan akan terlihat
klasifikasi buku-buku seperti; Karya umum, filsafat, agama, ilmu sosial,
bahasa, ilmu murni, teknologi, seni sastra dan sejarah. Subjek-subjek tersebut
diperlakukan sebagai jenis.
a. Pembagian yang memperhatikan beberapa patokan:
Pembagian harus didasarkan atas sifat persamaan yang ada
pada genera secara menyeluruh. Spesianya merupakan perubahan tertentu dari
sifat persamaan itu. Pembagian yang bedasarkan sifat yang ada pada genera
secara menyeluruh, dalam bahasa latin disebut fundementumdiviionis. Syarat
ini menjamin agar bagian itu dapat menghasilkan spesia yang langsung
dibawahgeneranya.
Setiap pembagian harus berlandaskan satu dasar saja.
Pembagian yang berlandaskan lebih dari satu dasar akan menghasilkan spesia yang
simpang siur. Contoh membagi manusia menjadi manusia berkulit putih, manusia
Aria, manusia asia, manusia penyabar. Disini terdapat empat macam dasr
pembagian yaitu: warna kulit, ras, regional, dan sifat dari manusia.
Pembagian yang benar seharusnya atas manusia, misalnya
dengan dasar warna kulit, akan menghasilkan spesia-spesia manusia-manusia
berkulit putih, manusia berkulit hitam, manusia berkulit kuning, manusia
berkulit merah. Pembagian harus lengkap,
yakni harus menyebut keseluruhan spesia yang dicangkup oleh suatu genera. Ini memang
sulit karena tidak selamanya mengetahui keseluruhan spesia suatu genera. Hal
ini sangat tergantung akan keluasan pegetahuan kita atas kelompok
barang-barang.
b. Pembagian Dikotomi
Suatu ketika kita tidak bisa mmembagi dengan model diatas,
karena keterbatasan pengetahuan kita akan kelompok barang-barang dan juga kita
dapati pembagian tersebut tidak bisa kita laksanakan, maka kita menggunakan
model pembagian logika jenis lain, yaitu pembagian dikotomi. Pembagian dikotomi
adalah pembagian dari suatu genera kepada spesia yang dicangkupnya dengan cara
mengelompokan menjadi dua golongan.
Dikotomi diambil dari bahasa
Latin dichotomia, artinya pembagian secara dua-dua, berpasangan,
dalam bahasa arab disebut sunaiyyah. Metode ini masih dianggap berguna
sebagai salah satu cara membuat klasifikasi. Setiap jenis hanya dibagi ke dalam
dua golongan saja, yaitu penegasan dan penidakan. Dalam penegasan berisikan
lingkungan yang benar-benar telah diketahui, di dalam penidakan tercangkup
seluruh lingkungan yang lain. Dengan demikian manusia maju setapak demi setapak
di dalam pengetahuaanya.
Contohnya: membagi jenis binatang kedalam dua golongan,
yaitu binatang berinsang dan tidak berinsang. Binatang tidak berinsang ini
dijadikan lingkungan jenis dan dibagikan lagi kedalam binatang yang menyusui
dan binatang tidak menyusui. Selanjutnya binatang tidak menyusui dijadikan
jenis lagi dan dibagi ke dalam bersayap dan tidak bersayap, begitulah
seterusnya.
Kelemahan pembagian dikotomi selain kurang sempurna juga
dilihat dari segi psikologis dan segi politis, karena kadand-kadang
disalahgunakan untuk meninggikan golongan-golongan sendiri dan merendahkan
golongan lain. Contohnya masyarakat feodalitas membagi manusia kedalam golongan
bangsawan dan golongan bukan bangsawan. Begitupula partai Nazi membagi manusia
kedalam golongan Aria dan bukan aria, golongan kedua berhak dijajah oleh
golongan pertama dan harus tunduk kepadanya.
a. Penggolongan
Antara pembagian dan penggolongan mempunyai arah
bertentangan. Pembagian bergerak dari atas ke bawah, yakni dari genera kepada
spesia, sedangkan penggolongan bergerak dari bawah ke atas, dari
individu-individu menuju spesianya. Pengelompokan barang-barang atas golongan
tertentu, didasarkan atas persamaan atribut dan perbedaannnya. Barang—barang
yang mempunyai persamaan tertentu dikelompokan ke dalam golongan yang sama dan
barang-barang yang mempunyai ciri berbeda dengan kelompok pertama digolongkan
ke dalam golongan lain pula.
Aristoteles berpendirian, bahwa lingkungan golongan hanya sebuah
nomina, sebuah nama saja, tidak dapat ditunjukan wujudnya. Sedangkan realitanya
adalah diri-diri sebagai anggota lingkugan itu dapat ditunjukan wujudnya. Sebaliknya
Plato berpebdirian, bahwa lingkungan golongan itu sebuah realita dengan alasan,
bahwa diri-diri itu dapat musnah, tetapi pengertian-pengertian; manusia, hewan,
negaradan bangsa tetap ada, tidak turut musnah bersama dir-diri itu. Manusia
itu sebuah lingkungan golongan, di dalam lingkungan jenis hewan. Golongan
manusia itu terdiri atas himpunan diri yang bersamaan bentuk. Sifat yang
memisahkan golongan dari ragam golongan hewan lainnya ialah kempuan berpikir.
Kemampuan berpikir itu yang membuatnya mampu menciptakan ragam peralatan bagi
kebutuhan hidupnya, tidak dijumpai pada golongan hewan lainnya.
Lingkungan golongan itu dapat ditemukan pada setip jenis
kebendaan maupun setiap jenis pengertian. Negara sebuah lingkungan pengertian,
yang didalamnya termasuk republik Indonesia, republik Filipina, kerajaan
Jepang, kerajaan Thai dan seterusnya. Setiap republik maupun kerajaan itu
dipandang kedirian-kedirian tertentu.
Ada dua macam penggolongan, penggolongan alam dan
penggolongan buatan. Penggolongan alam adalah penggolongan yang disusun atas
kecerdasan kita, seperti penggolongan melati, mawar, dan kenanga ke dalam
golongan bunga. Penggolongan buatan adalah penggolongan yang didasarkan
atas satu sifat. Dikatakan buatan karena penggolongan itu dimaksudkan untuk
mengabdi tujuan tertentu. Contoh dari penggolongan ini misalnya penyusunan kata
dalam kamus, penyusunan buku dalam perpustakaan, pengelompokan barang-barang
ditoko. Penggolongan ini bertujuan untuk mendapatkan kemudahan sejauh mungkin.
Penggolongan, baik penggolongan alam maupun penggolongan buatan dinamakan juga
klasifikasi dalam arti sempit.
B. Fungssifan teknik definisi
Definisi Merupakan suatu batasan atau arti, bisa
juga dimaknai kata, frasa, atau kalimat yang
mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang,
benda, proses, atau aktivitas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
definisi ialah rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri
suatu konsep yang menjadi pokok pembicaraan atau studi.
Definisi juga diartikan sebagai uraian pengertian yang
berfungsi membatasi objek, konsep, dan keadaan berdasarkan waktu dan
tempat suatu kajian. Definisi merupakan usaha para ilmuwan untuk
membatasi fakta dan konsep.
Tehnik-tehnik menyusun definisi bisa dikualifikasikan
berdasarkan dua macam arti, yakni arti intensional
dan arti ekstensional.
Definisi ekstensional atau denotatif
Sunting Dengan menunjukkan kelas yang ditunjukan
oleh definiendium, maka suatu definisi ekstensional akan bisa
menetapkan arti dari suatu kata . Paling tidak ada tiga cara
menunjukkan anggota-anggota dari suatu kelas, yaitu menunjuk pada mereka,
menamai mereka secara individual, menamai mereka menurut kelompok.
Misalnya kalimat Kursi adalah ini dan ini dan ini- seraya Anda
menunjuk ke arah sejumlah kursi satu per satu.
Definisi intensional Sunting
Suatu definisi menentukan arti suatu kata dengan
menunjukkan kualitas-kualitas atau ciri-ciri yang terkandung
dalam kata itu. Sebagai contoh
kalimat Es adalah air yang membeku.
Komentar
Posting Komentar