sejarah perkembangan ilmu


1.      Jelaskan sejarah perkembangan ilmu!
A.    Landasan ilmu pada zaman yunani kuno
Filsafat yunani yang telah berhasil mematahkan berbagai mitos tentang kejadian dan asal-usul alam semesta, dan itu berarti dimulainya tahap rasional pemikiran manusia tentang alam semesta.
Pemikiran filsafat yunani mencapai puncaknya pada masa Aristoteles (384SM-322SM). Ia mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan ialah mencari penyebab-penyebab objek yang diseliki, kekurangan utama dari filosof sebelumnya yang sudah menyelidiki alam semesta adalah bahwa mereka tidak memeriksa semua penyebab. Aristoteles berpendapat bahwa tiap-tiap kejadian mempunyai empat sebab yang semuanya harus disebut, bila manusia hendak memahami proses kejadian segala sesuatu.
Ajaran metafisika aristoteles menyelidiki tentang hakikat ada, ia membedakan ada yang primer dan sekunder. Ada yang primer disebutnya ‘substansi’yaitu suatu ada yang berdiri sendiri, tidak memerlukan sesuatu yang lain. Ada yang sekunder disebutnya ‘aksiden-aksiden’ , yaitu suatu hal yang tidak bisa berdiri sendiri, tetap hanya dapat dikenakan kepada suatu yang lain yang berdiri sendiri. Sumbangan aristoteles dalam perkembangan ilmu pengetahuan adalah pemikiran tentang silogisme, silogisme adalah suatu cara menarik kesimpulan dari premis-premis sebelumnya. Pascaaristoteles filsafat yunani mengalami kemunduran dalam arti filsafat cenderung memasuki dunia praktis bahkan berlanjut mengarah kedunia mistik sebagaimana yang sudah dikembangkan oleh faham stoisisme, epucurisme dan neo-platonisme.
B.     Perkembangan ilmu zaman islam
Islam memandang sumber utama dan penguji akhir ilmu pengetahuan ada tiga, yang pertama panca indera (empiris), kedua akal (rasional), dan yang ketiga adalah wahyu (otoritas). Dan inilah yang akan membangun peradaban Islam. Pertama kali Adam diciptakan, Allah mengajarinya tentang nama-nama. Dan inilah ilmu pertama manusia yang membentuk peradaban umat manusia di bumi sampai saat ini. Pentingnya Ilmu pengetahuan tumbuh bersama dengan munculnya Islam itu sendiri ketika Rasulullah SAW menerima wahyu pertama yaitu Qs. Al-Alaq 1-5. Dari awal turunnya wahyu ajaran Islam meletakkan semangat keilmuan yang sangat penting di dalam kehidupan umat manusia untuk memperoleh ilmu sebab ilmu merupakan tujuan utama.
Perkembangan ilmu dalam islam yaitu sebagai berikut:
1.      Pendekatan kaum muslimin terhadap wahyu dalam menghadapi suatu situasi dimana mereka hidup.
2.      Hadirnya Nabi SAW di tengah-tengah kaum muslimin sebagai pimpinan dan tokoh sentral menyebabkan semua situasi dan persoalan-persoalan yang muncul di pulangkan dan diselesaikan oleh Nabi SAW.
3.      Adanya generasi tabi’in dan tabiit tabiin (tabi’at – tabi’in) dengan semangat wahyu yang diserap penilaian terhadap situasi baru lebih bercorak intelektual mereka menggunakan metode.
a)      Nash (Al-Qur’an) yaitu mencari rujukan kepada ayat-ayat Al-Qur’an dan teks – teks hadits yang sifatnya langsung jelas dan merujuk pada situasi yang dihadapi atau mencari teks yang cukup dekat dengan situasi atau masalah yang dihadapi bila teks langsung tidak diperoleh.
b)      Metode kias atau penalaran analogis (ijtihad).Metodologi keilmuan yang menandai lahirnya epistemologi keilmuan yang kompromistik pada cara pengambilan pengetahuan yang murni berbasis empiris dan rasional dengan intuisi/ wahyu yaitu sebagai berikut.
c)      Bayani : Metode yang didasarkan pada teks kitab suci. Teks suci mempunyai otoritas penuh untuk memberikan arah dan arti terhadap kebenaran. Rasio dijadikan sebagai pengawal bagi teramankannya otoritas teks. Contohnya: fikih Islam, Ushul fikih, tafsir qur’an.
d)     Burhani : Kerangka berfikir yang tidak didasarkan atas teks suci maupun pengalaman spritual melainkan atas dasar keruntuhan logika. Kebenaran harus dapat dibuktikan secara empirik dan diakui menurut penalaran logika (logis). Contohnya: ilmu biologi, fisika, astronomi, geologi, ekonomi, pertanian, dan pertambangan.
e)      Irfani : Model penalaran yang didasarkan atas pendekatan dan pengalaman spritual langsung (direct exprecience) atas realitas yang tampak. Rasio dgunakan hanya untuk menjelaskan pengalaman spritual contohnya: ilmu-ilmu keshufian.
Dengan adanya ijtihad maka muncul pemikiran baru tentang persoalan- persoalan yang dihadapi di dalam kehidupan maka tumbuhlah ilmu tersendiri.
Menurut Amsal Bakhtiar sejarah perkembangan ilmu dalam Islam dibagi kedalam beberapa zaman yaitu sebagai berikut.
1. Penyampaian Ilmu dan Filsafat Yunani Kedunia Islam
Didunia Islam pada dasarnya terdapat upaya rekonsilasi dalam arti mendekatkan dan mempertemukan dua pandangan yang berbeda pandangan filsafat dengan pandangan keagamaan dalam Islam yang seringkali menimbulkan benturan. Yang menunjukan keberhasilan Islam dalam menemukan dan mengembangkan Ilmu pengetahuan yaitu sebagai berikut:
v  Upaya menterjemahkan berbagai buku karangan bangsa-bangsa terdahulu seperti Yunani, Romawi, dan Persia serta naskahyang ada di Timur tengah dan Afrika seperti Mesopotamia dan Mesir.
v  Kaum muslim bertemu dengan kebudayaan dan peradaban yang telah maju dari bangsa-bangsa yang mereka taklukan.
v  Adanya pusat pengkajian ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh kelompok Mawali atau orang-orang non Arab (Persia) yang bertempat di Masjid Bashrah yang terdiri dari Halaqat-Halaqat.
2.      Perkembangan Ilmu Pada Masa Islam Klasik.
1)      Pada masa ini terjadi fitnah al-Kubro yang membawa perubahan besar bagi pertumbuhan dan perkembangan ilmu di dunia Islam. Yang memunculkan berbagai aliran politik dan aliran teologi. Yaitu sebagai berikut:
·         Syiah yang membela Ali
·         Aliran khawarij
·         Muawiyah
·         Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas yang mencurahkan terhadap ilmu pengetahuan (hadits dan Ilmu Tafsir).
2)      Masuknya unsur-unsur dari luar kedalam Islam yaitu unsur- unsur budaya perso-semitik (Zoroastrianisme khususnya Mazdaisme, yahudi dan kristen) dan budaya Hellenisme. Argumen-argumen Hellenisme menjadi penengah dari pandangan dikhotomi.
3. Perkembangan Ilmu Pada Masa Kejayaan Islam
The Golden Age of Islam terjadi pada masa pemerintahan Dinasti Abbas (Abbasiyah), yang sangat terbuka terhadap perkembangan berbagai pemikiran baru. Bersamaan dengan dilarangnya belajar-mengajar filsafat, umat Islam mengalami kemunduran, hingga terpuruk ke dalam belenggu penjajahan Negara-negara Barat (Dark Age).
Timbulnya kesadaran baru di kalangan umat Islam untuk keluar dari belenggu penjajahan, tidak lepas dari keberanian beberapa pembaharu dunia Islam seperti Jamaluddin al Afghani dan Muhammad Abduh, yang menganjurkan agar umat Islam kembali mempelajari filsafat dan membuka diri kepada munculnya ide-ide baru.
v  Upaya-upaya umat Islam untuk membangun kembali ilmu pengetahuan yaitu sebagai berikut:
v  Menterjemahkan karya-karya filosof Yunani kedalam bahasa Arab. Buku-buku kuno mengenai kedokteran, bidang Astronomi (siddhanta, Quadripartitus).
v  Membangun Bait al-Hikmah yang terdiri dari perpustakaan, observarium dan departemen penerjemahan.
v  Adanya penelitian dan karya-karya pada masa keekamasan (kejayaan Islam).
4. Masa Keruntuhan Tradisi Keilmuan dalam Islam
Abad ke 18 merupakan sejarah yang menyedihkan bagi umat Islam ini di sebabkan yaitu sebagai beikut: :
v  Diterimanya faham Yunani mengenai realitas yang pada pokoknya bersifat statis, sementara jiwa Islam adalah dinamis dan berkembang.
v  Persepsi yang keliru dalam memahami pemikiran Al-Ghazali yang menawarkan pemikiran ilmiah, rasional dan pengamatan, analisis, sifat skeptik.
v  Bersikap dogmatis dan taklid secara membuta.
v  Para penguasa merasa terancam dengan adanya pendidikan dan pengetahuan yang dapat merongrong kekuasaanya.
v  Kesulitan-kesulitan ijtihad dan mistisme asketik.
C.     Zaman Renaisans dan Modern (14M-17M/17M-19M)
Zaman renainsance (14M-17M) di tandai dengan kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dokma-dokma agama. Renaisance adalah zaman peralihan ketika kebudayaan abad tengah mulai berubah menjadi satu kebudayaan. Manusia pada zama renaisance adal manusia yang merindukan pemikiran yang bebas, seperti pemikiran pada zaman yunani kuno. Pada zama renaisance manusia di sebut sebagai animal rationale, karena pada masa ini pemikiran manusia mulai bebas dan berkembang. Manusia ingin mencapai kemajuan(progres) atas hasil  usaha sendiri,tidak di dasar kan atas campur tangan ilahi.
Zaman modern (17M-19M) di tandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah.perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern ini sesungguh nya sudah di rintis sejak zaman renaisance, yaitu prmulaan abad 14 m benua eropa di pandang sebagai basis perkembangan ilmu pengetahuan.tokoh yang dikenal sebagai bapak filasafat modern Rene deskartesia telah mewariskan suaty metode berfikir dalam ilmu pengetahuan mdern.Langkah-langkah berfikir menurut deskartes adalhy sebagai berikut:
a.       Tidak menerima apapun sebagai hal yang benar.kecuali kalu diyakini sendiri bahwa itu memang benar.
b.      Memilah-milah masa menjadi bagian-bagian terkecil untuk mempermudah penyelesean.
c.       Berfikir runtut dengan mulai dari hal yang sederhana sedikit demi sedikit untuk sampai kehal yang paling rumit
d.      Perincian yang lengkap dan pemeriksaan menyeluruh diperlukan supaya tidak ada yang terlupakan
D.    Zaman Kontemporer (20- seterusnya)
Tema yang menguasai refleksi filosof dalam abad ke-20 ini adalah pemikiran tentang bahasa. Sebagian besar pemikir abad ke-20 pernah menulis tentang bahasa. Perkembangan filsafat abad ke-20 juga ditandai oleh munculnya berbagai aliran filsafat, dan kebanyakan dari aliran itu merupakan kelanjutan dari aliran-aliran filsafat yang telah berkembang pada abad modern.
Eksistensialisme dan fenomenologi merupakan dua gerakan yang sangat erat dan menunjukkan pemberontakan tambahan terhadap metode-metode dan pandangan-pandangan filsafat barat. Istilah eksistensialisme tidak menunjukkan suatu sistem filsafat secara khusus, meskipun terdapat perbedaan-perbedaan yang besar antara para pengikut aliran ini, namun terdapat tema-tema yang sama sebagai ciri khas aliran ini yang tampak pada para penganutnya.
Salah seorang tokoh eksistensialisme yang populer ialah Jean Sartre 1905-1980, ia membedakan rasio dialektis dengan rasio analitis. Rasio analitis dijalankan dalam ilmu pengetahuan. Rasio dialektis harus digunakan, jika kita berpikir tentang manusia, sejarah, dan kehidupan sosial. Rasio terakhir ini bersifat dialektis, karena terdapat identitas dialektis antara ada dan pengetahuan.
Wacana postodern menjadi populer setelah francois lyotard 1924—menerbitkan bukunya ‘the post modern condition; a report on knowledge 1979. Moderenitas menurut lyotard ditandai oleh kisah-kisah besar yang mempunyai fungsi mengarahkan serta menjiwai masyarakat modern, mirip dengan mitos-mitos yang mendasari masyarakat primitif dulu. Seperti halnya dengan mitos dalam masyarakat primitif, kisah-kisah besarpun melegetimasi instutisi serta praktek-praktek sosial politik, sistem hukum serta moral, dan seluruh cara berpikir. Tetapi berbeda dengan mitos-mitos, kisah-kisah besar itu tidak mencari legitimasi dalam suatu masa depan, dalam suatu ide yang harus diwujudkan. Slah satu contoh kisah besar yang berusaha mewujudkan ide seperti itu adalah emansipasi progresif dan rasio dan kebebasan dalam liberalisme politik.
2.      Jelaskan Kriteria Pengetahuan Ilmiah!
1. Secara metodis ilmu pengetahuan harus mencapai pemahaman yang koheren. Hal ini menunjukkan adanya sistem kerja (metode) yang logis.
2. Ilmu harus dihadirkan tanpa pamrih karena terkait dengan tanggungjawab ilmuan.
3. Ilmu harus bersifat universal, kendati simpulan-simpulan tentatifnya hanya dapat diimplementasi secara parsial.
4. Setiap ilmu harus dibimbing oleh obyek tertentu (termasuk manusia).
5. Ilmu harus dapat diuji ataupun diverifikasi oleh setiap peneliti ilmiah yang terkait dengan core keilmuan dimaksud dan karena itu ilmu harus bersifat intersubyektif atau harus dapat dikomunikasikan.
6. Suatu jawaban ilmiah harus pula mengundang jawaban dan penemuan baru sehingga harus selalu siap untuk menerima persoalan yang makin kompleks. Hanya karena itulah ilmu menjadi lebih dinamis, progresif (berkembang), dan selalu berubah.
7. Setiap teori yang mendukung suatu keilmuan harus terbuka untuk dikritik berdasarkan temuan-temuan baru.
8. Ilmu harus dapat diimplementasikan sebagai wujud hubungan timbal balik antara teori dan praktek
3.      Jelaskan Struktur Ilmu Pengetahuan!
a)      Metode ilmiah
Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran, dengan cara bekerja ini maka pengetahuan yang dihasilkan diharapkan mempunyai karakteristik tertentu yang diminta oleh ilmu pengetahuan yaitu sifat rasional dan teruji yang memungkinkan pengetahuan yang disusunnya merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
b)       Teori
Teori yang dimaksud disini adalah penjelasan mengenai gejala yang terdapat dalam dunia fisik tersebut.
c)      Hipotesis 
Hipotesis adalah pernyatan sementara tentang yang diajukan dalam bentuk dugaan atau teori, yang merupakan dasar dalam menjelaskan kemungkinan hubungan tersebut.
d)     Logika
Penalaran merupakan suatu proses berfikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran, maka proses berfikir itu harus dilakukan dengan cara tertentu.
e)      Data-Informasi
Tahapan ini merupakan suatu yang dominan dalm metode keilmuan. Disebabkan oleh banyaknya kegiatan keilmuan yang diarahkan kepada pengumpulan data, maka banyak orang yang menyamakan keilmuan dengan pengumpulan fakta. Hasil observasi ini kemudian dituangkan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Penyusunan dan klasifikasi data tahapan metode keilmuan ini, menekankan kepada penyusunan kata dalam kelompok-kelompok, jenis-jenis dan kelas-kelas. Dalm sebuah cabang ilmu usaha untuk mengidentifikasi, menganalisa, membadingkan, dan membedakan fakta-fakta yang tergantung kepada adanya klasifikasi yang disebut taksonomi dan ilmuan modern terus berusaha untuk menyempurnakan taksonomi untuk bidang keilmuan mereka.
f)       Pembuktian
Langkah selanjutnya setelah menyusun hipotesis adalah menguji hipotesis tersebut. dengan mengonfrontasikannya atau menghadapkannya dengan dunia fisik yang nyata. Tidak jarang pula beberapa pembuktian ilmiah membutuhkan alat yang rumit sekali sehingga hipotesis baru dapat dibuktikan beberapa waktu setelah ditemukan alat yang dapat membantu mengumpulkan fakta yang dibutuhkan.
Pengujian kebenaran dalam ilmu berarti menguji hipotesis dengan pengamatan kenyataan yang sebenarnya. Dalam hal ini maka keputusan terakhir terletak pada fakta.
g)      Evaluasi
Evaluasi dalam hal ini adalah menarik kesimpulan yang merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses menguji hipotesis tidak terdapat fakta yang cukup mendukung maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah sebab telah teruji kebenarannya.
h)      Pradigma 
Secara umum pengertian pradigma adalah seperangkat keyakinan atau dasar yang menuntut tindakan seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
4.      Jelaskan hubungan moral dan agama dengan ilmu pengetahuan!
Ilmu merupakan hasil karya perseorangan yang dikomunikasikan dan dikaji secaraterbuka oleh masyarakat. Jikalau hasil penemuan perseorangan tersebut memenuhi syarat-syarat keilmuan maka ia akan diterimasebagai bagian dari kumpulan ilmu pengetahuan dan dapat digunakan dalam masyarakat.
Moral merupakan tekad manusia untuk menemukan kebenaran, sebab untuk menemukan kebenaran dan terlebih-lebih lagi untuk mempertahankan kebenaran, diperlukankeberanian moral. Moral berkaitan dengan metafisika keilmuan maka masalah moral berkaitan dengan cara penggunaan pengetahuan ilmiah.
Pada kenyataan sekarang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia sangat tergantung kepada ilmu dan teknologi. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan maka pemenuhan kebutuhan hidup manusia dapat dilakukan secara lebih cepat dan lebih mudah. Dengandiciptakannya peralatan teknologi dibidang kesehatan, transportasi, pendidikan dankomunikasi, maka mempermudah manusia dalam menyelesaikan pekerjaan untuk pemenuhankebutuhan hidupnya.
5.      Bagaimana tantangan ilmu pengetahuan kedepan?
Menurut John Naisbit, pada era informasi muncul fenomena mabuk teknologi, yang ditandai dengan beberapa indikator, yaitu:
1)      Masyarakat lebih menyukai penyelesaian masalah secara kilat.
2)      Masyarakat takut dan memuja teknologi.
3)      Masyarakat mengaburkan antara yang nyata dan yang semu.
4)      Masyarakat menerima kekerasan sebuah hal yang wajar.
5)      Masyarakat mencintai teknologi dalam bentuk mainan.
6)      Masyarakat menjalani kehidupan yang berjarak dan terenggut.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tantangan utama dalam keilmuan lebih terfokus pada sikap manusia dalam menghadapi perkembangan ilmu itu sendiri.
Berikut beberapa tantangan yang akan dihadapi masyarakat dan keilmuan di masa depan:
1)      Perubahan Global.
Pada tahun tahun 1989 The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menerbitkan hasil simposium yang diadakan di Paris dalam bentuk buku yang diberi judul One World or Several. Dalam buku tersebut menyebutkan tujuh masalah besar yang dihadapi manusia masa depan. Ketujuh masalah itu ialah (1) Reaktivasi dunia secara menyeluruh, (2) Globalisasi versus regionalisasi, (3) Pengembangan sumber daya menusia dan pengelolaan pemerintah, (4) Kontrak pembangunan (5) Pendirian regiun energi internasional menghadapi perubahan lingkungan yang semakin destruktif, (6) Migrasi internasional, (7) Memikirkan kembali nasib buruh-buruh negara agraris (Amin Rais dalam Tuhuleley,1993). Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapi semakin kompleks dan menyeluruh.
2)      Pendidikan Global.
Sistem pendidikan global menuntut para siswanya untuk memiliki wawasan global untuk mempersiapkan diri di era globalisasi. Melelui pendidikan global, para siswa diharapkan mampu bertindak lokal namun memiliki pemikiran global. Metode pembelajaran seperti ini telah diterapkan di negara-negara maju dengan kualitas HDI (Human Development Intelectual) yang tinggi. Untuk Indonesia, konsep pendidikan seperti ini masih belum diterapkan secara optimal.
3)       Kesenjangan Pemahaman IPTEK, Pendidikan, dan HDI.
Kesenjangan pemahaman IPTEK dan kualitas pendidikan serta rendahnya angka HDI di Indonesia khususnya terjadi karena dua faktor, yaitu sumber daya manusia ( SDM ) yang kurang memadai dan finansial yang masih sangat rendah.
4)      Perubahan Tatanan Kehidupan Sosial dan Moral.
Kehidupan bermasyarakat di masa yang akan datang menunjukkan struktur masyarakat yang cenderung individualis. Kualitas moral masyarakat pun terancam menurun karena cepatnya penyerapan budaya asing.
5)      Kependudukan dan Ketenagakerjaan.
Di negara-negara industri maju, pertambahan penduduk 1% bahkan beberapa negara mendekati 0%, sehingga tahun 2025 jumlah penduduk di negara ini sekitar 1,4 milyar. Sedangkan di negara-negara berkembang pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 6,8 milyar. (Brundland,1987 dalam Sumantri, 1988). Sementara itu di Indonesia pada tahun 2020 jumlah penduduk mencapai 250 juta jiwa dan tahun 2050 menjapai 350 juta jiwa. Rata-rata pertumbuhan penduduk di Indonesia saat ini sekitar 1,8% pertahun. Tingginya pertumbuhan penduduk ini menimbulkan sejumlah permasalaha dalam kehidupan di Indonesia. Masalah kekurangan lahan tempat tinggal dan kurangnya lapangan pekerjaan akan menjadi tantangan yang berat di masa depan.
6)      Permasalahan Lingkungan Hidup.
Sehubungan dengan bertambahnya jumlah penduduk, ditambah dengan kegiatan industri berpotensi memberi dampak negatif bagi lingkungan. Fenomena pemanasan global telah menjadi bukti nyata rusaknya lingkungan hidup. Ditambah lagi dengan punahnya sejumlah flora dan fauna langka dari bumi yang mengurangi kekayaan ragam kehidupan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penghapusan sarana prasarana pendidikan

Pengertian Penghapusan

Pengertian Pengawasan dan penilaian sarana prasarana pendidikan.