Proses Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Proses Manajemen Sarana dan
Prasarana Pendidikan
Menurut Ibrahim Bafadal “Proses manajemen sarana
prasarana itu meliputi perencanaan, pengadaan, pendistribusian,
penggunaan, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan.”
A. Perencanaan
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan
suatu proses analisis dan penetapan kebutuhan yang diperlukan dalam proses
pembelajaran sehingga muncullah istilah kebutuhan yang diperlukan (primer) dan
kebutuhan yang menunjang. Dalam proses perencanaan ini harus dilakukan
dengan cermat dan teliti baik berkaitan dengan karakteristik sarana dan
prasarana yang dibutuhkan, jumlahnya, jenisnya dan kendalanya (manfaat yang
didapatkan), beserta harganya.Ibrahim Bafadal menjelaskan (2003 :
27) ada beberapa karakteristik esensial perencanaan sarana dan prasarana
pendidikan ini yaitu :
1) Perencanaan
merupakan proses menetapkan dan memikirkan
2) Objek pikir
dalam perencanaan adalah upaya memenuhi sarana prasarana pendidikan yang
dibutuhkan sekolah.
3) Tujuan
perencanaan adalah efektivitas dan efisiensi dalam pengadaan sarana prasarana
sekolah.
4) Perencanaan sekolah
harus memenuhi perinsip-prinsip :
B. Pengadaan
Pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan
semua keperluan barang, benda dan jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas.
Sedangkan pengadaan menurut sarana prasarana menurut tim dosen jurusan administrasi
pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dilakukan dengan cara
membeli, hadiah atau sumbangan, tukar menukar, dan sebagainya.Selanjutnya lebih
jelas menurut Ibrahim Bafadal pengadaan dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1) Pembelian
2) Hadiah atau
sumbangan
3) Tukar
menukar
4) Meminjam
C. Pendistribusian
Menurut Ibrahim Bafadal bahwa “pendistribusian atau
penyaluran sarana dan prasarana merupakan kegiatan pemindahan barang dan
tanggung jawab dari seorang penanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit atau
orang-orang yang membutuhkan barang tersebut”.
Dengan terlebih dahulu dilakukan penyusunan alokasi
pendistribusian barang-barang yang telah diterima oleh sekolah dapat disalurkan
sesuai dengan kebutuhan setiap bagian dengan melihat kondisi, kualitas serta
kuantitas barang yang ada. Dengan semakin jelasnya alokasi
pendistribusian maka akan lebih mudah untuk dilaksanakan dan dikontrol setiap
saat. Menurut Ibrahim Bafadal mengungkapkan bahwa ada empat hal yang harus
diperhatikan dalam penyusunan alokasi pendistribusian, yaitu :
(1)
Penerima barang
(2)
Waktu penyaluran barang
(3)
Jenis barang yang disalurkan
(4)
Jumlah barang yang didistribusikan
D. Penggunaan
Penggunaan adalah kegiatan memakai sarana prasarana
pendidikan untuk kepentingan pembelajaran. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam penggunaan sarana dan prasarana pendidikan, yaitu :
1)
Penyusunan jadwal penggunaan harus dihindari benturan
dengan kelompok lainnya.
2)
Hendaklah kegiatan-kegiatan pokok sekolah merupakan
perioritas utama.
3)
Waktu/jadwal penggunaan hendaknya diajukan pada awal
tahun ajaran.
4)
Penugasan atau penunjukan perspnil sesuai dengan
keahlian pada bidangnya, misalnya: petugas laboratotium, perpustakaan, operator
computer dan sebagainya.
5)
Penjadwalan dalam penggunaan sarana dan prasarana
sekolah antara kegiatan intra kurikuler dengan ekstrakulikuler harus jelas.
E. Pemeliharaan
Pemeliharaan atau perawatan adalah kegiatan rutin
untuk mengusahakan agar barang tetap dalam kegiatan baik dan berfungsi dengan
baik juga. Menurut Ibrahim Bafadal ada beberapa macam pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah jika ditinjau dari beberapa segi, yaitu :
1)
Ditinjau dari sifatnya :
v Pemeliharaan
yang bersifat pengecekan
v Pemeliharaan
yang bersifat pencegahan
v Pemeliharaan
yang bersifat perbaikan ringan
v Pemeliharaan
yang bersifat perbaikan berat
2)
Ditinjau dari waktu perbaikan
v
Pemeliharaan sehari-hari
v
Pemeliharaan berkala
F.
Inventarisasi
Inventarisasi merupakan kegiatan pencatatan atau
pendaftaran barang-barang secara tertib dan teratur. Untuk keperluan pengurusan
dan pencatatan ini harus disediakan instrument administrasi antara lain buku
penerimaan barang, buku pembeliaan barang, buku induk inventaris, buku golongan
inventaris buku bukan inventaris, buku stok barang.
G. Penghapusan
Bila besarnya biaya rehabilitasi sesuatu barang
inventaris telah tidak sesuai dengan daya pakainya, artinya bila biaya
rehabilitasinya terlalu besar sedang daya pakainya terlalu singkat, maka barang
tersebut lebih baik tidak dipakai lagi dan dikeluarkan dari daftar inventaris.
Adapun tujuan dari proses penghapusan dalam manajemen
sarana dan prasarana pendidikan menurut Ibrahim Bafadal (2003: 62) adalah
sebagai berikut:
a)
Mencegah atau membataasi kerugian yang lebih besar sebagai
akibat pengeluaran dana untuk pemeliharaan atau memperbaiki perlengkapan yang
rusak.
b)
Mencegah terjadinya pemborosan biaya pengamanan
perlengkapan yang tidak berguna lagi.
c)
Membebaskan lembaga dari tanggung jawab pemeliharaan
dan pengamanan.
d)
Meringankan beban inventarisasi.
Komentar
Posting Komentar