Sarana dan Prasarana didalam pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sarana dan Prasarana didalam pembelajaran
Secara umum, sarana dan prasarana didalam pembelajaran dapat diartikan sebagai segala bentuk perangkat, peralatan maupun fasilitas yang dibutuhkan dan digunakan didalam proses pembelajaran. Sifatnya yakni sebagai penunjang dari pembelajaran itu sendiri. Namun dalam hal ini, sarana bertindak sebagai sesuatu yang digunakan secara langsung, seperti misalnya buku, kursi, meja, papan tulis, dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana itu sendiri bertindak sebagai sesuatu yang tidak digunakan secara langsung, seperti pagar sekolah, bel sekolah, taman, tempat parkir dan lain-lainnya. Mengenai ketentuan atau kriteria dari sarana dan prasarana tersebut, didalam peraturan perundang-undangan telah banyak diatur dan ditetapkan. Salah satu diantaranya yaitu didalam Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab XII Pasal 45 tentang Sarana dan Prasarana Pendidikan, serta Peraturan pemerintah No.24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana.
B.     Media pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti ”Tengah”, ”Perantara”, atau ”Pengantar”. Dalam bahasa arab ”Media” adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely menyatakan bahwa ”media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian, yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap”.
Menurut Romiszowki mengatakan bahwa ”media ialah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan”. Adapun yang dimakud penerima pesan adalah siswa. Jadi media merupakan suatu perantara untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa.
 Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa media merupakan pembawa pesan yang berasal dari sumber pesan kepada penerima pesan yang dituju.
 Media Pembelajaan Menurut Briggs media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras Klasifikasi Media.
Secara umum media pembelajaran dalam pendidikan disebut media, yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk berpikir. Menurut Bretz dan Briggs mengemukakan bahwa klasifikasi media digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu media audio, media visual, media audo visual, dan media serbaneka.
1.            Media Audio
 Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran.contoh media yang dapat dikelompokkan dalam media audio diantarany : radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dll
2.            Media visual
Media visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat. Media visual dibedakan menjadi 2 yaitu:
a)      media visual diam
Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan              gambar, film bingkai, film rngkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster dan peta
b)      media visual gerak.
Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan        sebagainya.
3.            Media audio visual
Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu:
a) madia audio visual diam antara lain: TV, film rangkai bersuara dan buku bersuara.
b) media audio visual gerak seperti gambar bersuara.
 4.      Media Serbaneka
 Media serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Contoh media serbaneka diantaranya : Papan tulis, media tiga dimensi, realita, dan sumber belajar pada masyarakat.
a.       Papan (board) yang termasuk dalam media ini diantaranya : papan tulis, papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
b.      Media tiga dimensi diantaranya : model, mock up, dan diorama.
c.       Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya . contoh pemanfaatan realit misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.
d.      Sumber belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata dan berkemah Heinich Malenda mengemukakan keuntungan penggunaan media dalam pembelajaran adalah:
v  Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurang kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya.
v  Meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran.
v  Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar
v  Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
v  Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam. Sehingga pembuatan media pembelajaran diperlukan untuk proses pelaksanaan pembelajaran dan proses berpikir siswa.[1]
C.    Sarana Belajar
Sarana belajar adalah peralatan belajar yang dibutuhkan dalam proses belajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara  langsung digunakan  dalam  proses  belajar  mengajar.  Contonya  kapur  tulis,  atlas dan  sarana pendidikan  lainnya yang digunakan guru dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan  dengan  proses  belajar mengajar,  seperti  lemari dan arsip sekolah  merupakan  sarana  pendidikan  yang  secara  tidak langsung digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Bila  tinjau  dari  fungsi  dan  peranannya  dalam  proses belajar mengajar, maka sarana pendidikan dapat dibedakan menjadi:
1.          Alat pelajaran
Alat  pelajaran  adalah  alat  yang  digunakan  secara  langsung dalam  proses  belajar mengajar. Alat  ini mungkin  berwujud  buku tulis,  gambar-gambar,  alat-alat  tulis-menulis  lain  seperti  kapur, penghapusan  dan  papan  tulis maupun  alat-alat  praktek,  semuanya termasuk ke dalam lingkup alat pelajaran.
2.          Alat peraga
Alat  peraga  mempunyai  arti  yang  luas.  Alat  peraga  adalah semua  alat  pembantu  pendidikan  dan  pengajaran,  dapat  berupa benda  ataupun  perbuatan  dari  yang  tingkatannya  paling  konkrit sampai  ke  yang  paling  abstrak  yang  dapat  mempermudah pemberian pengertian (penyampaian konsep) kepada murid. 
Dengan  bertitik  tolak  pada  penggunaannya, maka  alat  peraga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
a)  Alat  peraga  langsung,  yaitu  jika  guru  menerangkan dengan menunjukkan benda sesungguhnya (benda dibawa ke kelas, atau siswa diajak ke benda tersebut).
b)  Alat peraga  tidak  langsung, yaitu jika guru mengadakan penggantian  terhadap  benda  sesungguhnya.  Berturut-turut dari  yang  konkrit  ke  yang  abstrak, maka  alat  peraga  dapat berupa: Benda  tiruan  (miniatur), Film, Slide, Foto, Gambar, Sketsa atau bagan. Disamping  pembagian  ini,  ada  lagi  alat  peraga  atau peragaan  yang  berupa  perbuatan  atau  kegiatan  yang dilakukan  oleh  guru.
D. Perpustakaan Belajar                  
Perpustakaan Belajar Keberadaan perpustakaan sebagai sarana pendukung di suatu lembaga atau pun sekolah selama ini banyak mendapat sorotan, karena dinilai oleh banyak pihak masih perlu mendapat perhatian. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya perkembangan perpustakaan itu sendiri dan rendahnya minat pembaca untuk berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Pengertian perpustakaan secara sederhana adalah salah satu bentuk organisasi sumber belajar yang menghimpun berbagai informasi dalam bentuk buku dan bukan buku yang dapat dimanfaatkan oleh pemustaka (misalnya guru, siswa, dan masyarakat).
 Pada Hakikat perpustakaan adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi pemakainya.
1)      Tujuan kegiatan perpustakaan
Tujuan kegiatan perpustakaan adalah untuk menumbuhkan minat baca pemustaka, memperkenalkan teknologi informasi, membiasakan akses informasi secara mandiri serta menumbuhkan bakat dan minat pemustaka.
2)Dilihat dari keterkaitannya dengan proses belajar mengajar di sekolah
 perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.
2)      Dilihat dari perannya
perpustakaan merupakan mitra siswa dalam belajar,  memberikan bimbingan/pendidikan kepada siswa dalam menggunakan perpustakaan dan sumber informasi, menyediakan informasi yang up to date (terbaru), menyiapkan ruang belajar, diskusi, dan penelitian. Intinya, perpustakaan merupakan “Sumber Belajar” yang tersedia dari berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah. Dengan kata lain perpustakaan berperan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. [2]
E.     Laboratorium dan Bengkel Belajar
Menurut Widyarti Laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat alat laboratorium serta infrastruktur laboratorium yang lengkap.
Sedangkan menurut Wita Sutrisno  adalah :
a.       Tempat yang dilengkapi peralatan untuk melakukan eksperimen IPA atau melakukan pengujian analisis.
b.      Bangunan atau ruangan yang dilengkapi dengan peralatan untuk melangsungkan penelitian ilmiah ataupun praktek pembelajaran bidang IPA.
c.       Tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah
d.      Ruang kerja seorang ilmuan dan tempat menjalankan percobaan bidang studi IPA
Bengkel belajar memiliki peran dan tujuan yang hampir sama dengan laboratorium yaitu sebuah tempat yang menfokuskan bagaimana seorang siswa harus belajar. Hal ini dilandasi oleh banyaknya kesulitan yang di hadapi oleh para siswa dalam belajar. Mulai dari semangat yang kurang untuk belajar, malas, kesulitan dalam membaca buku, kesulitan dalam menghafal pelajaran dan kurangnya konsentrasi dalam belajar. Keistimewahan bengkel belajar berupa sarana dan prasarana yang berfungsi dalam menyelenggarakan pendidikan dan keterampilan serta teknologi. Joel Tadjo menjelaskan pengertian bengkel belajar sebagai berikut:
a.       Sebagai tempat latihan untuk meningkatkan keterampilan.
b.      Sebagai tempat melakukan kegiatan dalam pembuatan bahan baku.
c.       Sebagai tempat melakukan perbaikan suatu barang atau peralatan yang rusak sehingga dapat digunakan kembali.
d.      Sebagai tempat melakukan pengujian atau penelitian suatu objek secara terorganisisr.[3]










BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sarana dan prasarana didalam pembelajaran dapat diartikan sebagai segala bentuk perangkat, peralatan maupun fasilitas yang dibutuhkan dan digunakan didalam proses pembelajaran. Sifatnya yakni sebagai penunjang dari pembelajaran itu sendiri. Adapun media pembelajaran yaang di gunakan di dalam pembelajaran yaitu media audio, media visual, media audio visual, media sarbenka. Sarana belajar siswa dapat menggunakan alat peraga dan non alat peraga. Didalam media pembelajaran perpustakan dan laboratorium dapat berperan penting dalam pelaksanaan pembelajran siswa.













DAFTAR PUSTAKA
Darmono, 2004. Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah. Cetakan ke 2: gramedia  Widia Sarana Indonesia
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, strategi, dan Implementasi, Bandung: PT Remaja  Rosdakarya, 2002






[2] Darmono, 2004.  Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah. Cetakan ke-2. Jakarta:Gramedia Widiasarana Indonesia.hlm 199
[3] Joel tadjo 1995:1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penghapusan sarana prasarana pendidikan

Pengertian Penghapusan

Pengertian Pengawasan dan penilaian sarana prasarana pendidikan.