Pengertian Pendekatan Dan Manajemen Kelas
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pendekatan Dan Manajemen Kelas
Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
dalam dalam proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang bersifat umum. Adapun pendekatan merupakan unsur penting yang
harus dikuasai pengajar sebelum mempersiapkan perencanaan.
Adapun pengertian dari manajemen kelas
adalah mengacu kepada penciptaan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan
siswa dalam kelas tersebut dapat belajar dengan efektif dan nyaman.
B.
Prinsip Manajemen Kelas
“Secara umum faktor yang mempengaruhi manajemen kelas dibagi menjadi dua
golongan yaitu, faktor intern dan faktor ekstern siswa.” (Djamarah 2006:184).
Faktor intern siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku.
Kepribadian siswa denga ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan siswa
berbeda dari siswa lainnya sacara individual. Perbedaan sacara individual ini
dilihat dari segi aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.
Faktor ekstern siswa terkait dengan
masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa,
jumlah siswa, dan sebagainya. Masalah jumlah siswa di kelas akan mewarnai
dinamika kelas. Semakin banyak jumlah siswa di kelas, misalnya dua puluh orang
ke atas akan cenderung lebih mudah terjadi konflik. Sebaliknya semakin sedikit
jumlah siswa di kelas cenderung lebih kecil terjadi konflik.
Djamarah (2006:185) menyebutkan “Dalam rangka memperkecil masalah gangguan
dalam pengelolaan kelas dapat dipergunakan.” Prinsip-prinsip pengelolaan kelas
yang dikemukakan oleh Djamarah adalah sebagai berikut.
1. Hangat dan Antusias
Hangat dan Antusias diperlukan dalam
proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab pada anak didik selalu
menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam
mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara
kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk
belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
3. Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya
mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi
munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa. Kevariasian ini merupakan
kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari
kejenuhan.
4. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk
mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan
siswa serta menciptakan iklim belajarmengajar yang efektif. Keluwesan
pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan siswa, tidak ada
perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
5. Penekanan pada Hal-Hal yang Positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan
mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari
pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative. Penekanan pada hal-hal yang
positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku siswa yang
positif daripada mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat
dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk
menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
6. Penanaman Disiplin Diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas
adalah anak didik dapat mengembangkan dislipin diri sendiri dan guru sendiri
hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab.
Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut
berdisiplin dalam segala hal.
C.
Tujuan,
Aspek, Fungsi, Dan Masalah Manajemen Kelas
1. Tujuan Manajemen
Kelas
Tujuan manajemen kelas adalah :
1.
Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, sebagai
lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta
didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2.
Menghilangkan berbagai hambatan yang
dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
3.
Menyediakan dan mengatur fasilitas serta
perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan
lingkungan social, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.
4.
Membina dan membimbing siswa sesuai
dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya
2. Aspek, Fungsi, dan Masalah Manajemen
Kelas
Manajemen kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam
memutuskan, memahami, mendiaknosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan
suasana kelas terhadap aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajenen
kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan
seleksi dan kreatif.
1.
Manajenen kelas selain memberi makna
penting bagi tercipta dan terpeliharanya kondisi kelas yang optimal, manajenen
kelas berfungsi: Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas
seperti : membantu kelompok dalam pembagian tugas, membantu pembentukan
kelompok, membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu
individu agar dapat bekerjasama dengan kelompok atau kelas, membantu prosedur
kerja, merubah kondisi kelas.
2.
Memelihara agar tugas – tugas itu dapat
berjalan lancar.Masalah manajenen kelas dapat dikelompokkan ke dalam dua
kategori yaitu : masalah individual dan masalah kelompok.
Munculnya masalah individual disebabkan beberapa kemungkinan tindakan siswa
seperti :
1.
Tingkah laku yang ingin mendapat
perhatian orang lain.
2.
Tingkah laku yang ingin menujukkan kekuatan.
3.
Tingkah laku yang bertujuan menyakiti
orang lain.
4.
Peragaan ketidakmampuan.
Sedangkan masalah-masalah kelompok yang mungkin muncul dalam kelas :
1.
Kelas kurang kohesif lantaran alasan
jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dan sebagainya.
2.
Penyimpangan dari norma-norma tingkah
laku yang telah disepakai sebelumnya.
3.
Kelas mereaksi negatif terhadap salah
seorang anggotanya.
4.
“Membombang” anggota kelas yang justru
melanggar norma kelompok.
5.
Kelompok cenderung mudah dialihkan
perhatiannya dari yang tengah digarap, semangat kerja rendah, kelas kurang
mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru seperti gangguan jadwal guru
terpaksa diganti sementara oleh guru lain. ( Lois V.Johnson dan Mary A.Bany,
dalam M.Entang dan T.Raka Joni1983 ).
D.
Macam-Macam
Pendekatan Manajemen Kelas
Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait
dengan berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor utama yang
dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan kegairahan siswa baik
secara berkelompok maupun secara individu. Lahirnya interaksi yang optimal
bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas.
Syaiful Bahri Djamarah menyebutkan ada berbagai pendekatan sebagai berikut:
1. Pendekatan Kekuasaan
Pengelolaan kelas diartikan sebagai
suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Peranan guru disini
adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas.
Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut kepada anak didik untuk mentaatinya.
Di dalamnya ada kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas.
Melalui kekuasaan dalam bentuk norma itu guru mendekatinya.
2. Pendekatan Ancaman
Dari pendekatan ancaman atau intimidasi
ini, pengelolaan kelas adalah juga sebagai suatu proses untuk mengontrol
tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku anak didik
dilakukan dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan
memaksa.
3. Pendekatan Kebebasan
Pengelolaan diartikan secara suatu
proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu
kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin
kebebasan anak didik.
4. Pendekatan Resep
Pendekatan resep (cook book) ini
dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus
dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau
situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap
apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti
yang tertulis dalam resep.
5. Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini didasarkan atas suatu
anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya
masalah tingkah laku anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa
dicegah. Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar untuk
mencegah dan menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang baik. Peranan
guru adalah merencanakan dan mengimplementasikan pelajaran yang baik.
6. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
Sesuai dengan namanya, pengelolaan kelas
diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah tingkah laku anak didik. Peranan
guru adalah mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik, dan mencegah
tingkah laku yang kurang baik. Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku
(behavior modification approach) ini bertolak dari sudut pandangan psikologi
behavioral.
Program atau kegiatan yang yang
mengakibatkan timbulnya tingkah laku yang kurang baik, harus diusahakan
menghindarinya sebagai penguatan negatif yang pada suatu saat akan hilang dari
tingkah laku siswa atau guru yang menjadi anggota kelasnya. Untuk itu, menurut
pendekatan tingkah laku yang baik atau positif harus dirangsang dengan
memberikan pujian atau hadiah yang menimbulkan perasaan senang atau puas.
Sebaliknya, tingkah laku yang kurang
baik dalam melaksanakan program kelas diberi sanksi atau hukuman yang akan
menimbulkan perasaan tidak puas dan pada gilirannya tingkah laku tersebut akan
dihindari.
7. Pendekatan Sosio-Emosional
Pendekatan sosio-emosional akan tercapai
secarta maksimal apabila hubungan antar pribadi yang baik berkembang di dalam
kelas. Hubungan tersebut meliputi hubungan antara guru dan siswa serta hubungan
antar siswa. Didalam hal ini guru merupakan kunci pengembangan hubungan
tersebut. Oleh karena itu seharusnya guru mengembangkan iklim kelas yang baik
melalui pemeliharaan hubungan antar pribadi di kelas. Untuk terrciptanya
hubungan guru dengan siswa yang positif, sikap mengerti dan sikap ngayomi atau
sikap melindungi.
8. Pendekatan Kerja Kelompok
Dalam pendekatan in, peran guru adalah
mendorong perkembangan dan kerja sama kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses
kelompok memerlukan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi-kondisi yang
memungkinkan kelompok menjadi kelompok yang produktif, dan selain itu guru
harus pula dapat menjaga kondisi itu agar tetap baik. Untuk menjaga kondisi
kelas tersebut guru harus dapat mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi
konflik, dan mengurangi masalah-masalah pengelolaan.
9. Pendekatan Elektis atau Pluralistik
Pendekatan elektis (electic approach)
ini menekankan pada potensialitas, kreatifitas, dabn inisiatif wali atau guru
kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang
dihadapinya. Penggunaan pendekatan itu dalam suatu situasi mungkin dipergunakan
salah satu dan dalam situasi lain mungkin harus mengkombinasikan dan atau
ketiga pendekatan tersebut. Pendekatan elektis disebut juga pendekatan
pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai macam
pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan
suatu kondisi memungkinkan proses belajar mengajar berjalan efektif dan
efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara bebas pendekatan tersebut sesuai
dengan kemampuan dan selama maksud dan penggunaannnya untuk pengelolaan kelas
disini adalah suatu set (rumpun) kegiatan guru untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi kelas yang memberi kemungkinan proses belajar mengajar
berjalan secara efektif dan efisien.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendekatan pembelajaran diartikan
sebagai titik tolak atau sudut pandang dalam dalam proses pembelajaran yang
merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang bersifat umum.
Adapun pendekatan merupakan unsur penting yang harus dikuasai pengajar sebelum
mempersiapkan perencanaan. Manajemen kelas itu diatur sebaik mungkin oleh guru
agar anak didik tersebut dapat merasakan kenyaman ketika mendapat kan ilmu dari
guru. Ada beberapa macam-macam pendekatan yang telah di pelajari yaitu: 1. Pendekatan
Kekuasaan 2. Pendekatan Ancaman 3. Pendekatan Kebebasan 4. Pendekatan Resep 5.
Pendekatan Pengajaran 6. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku 7. Pendekatan
Sosio-Emosional 8. Pendekatan Kerja Kelompok 9. Pendekatan Elektis atau
Pluralistik.
B.
Saran
Dalam manajemen kelas tentunya seorang
guru memiliki berbagai macam cara agar para anak didik nya merasakan kenyaman
didalam kelas,dan dapat belajar dengan efektif sesuai dengan kurikulum yang
berlaku di dalam sekolah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Rachman, Maman 1998. Manajemen Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Mudasir.2011. manajemen
kelas. Pekanbaru: zanafa publishing.
https://fathimah1.wordpress.com/2013/06/27/pendekatan-manajemen-kelas/
Komentar
Posting Komentar