PENDISTRBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN

BAB II
PEMBAHASAN
PENDISTRBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN
A.    Pengertian Pendistribusian Sarana Prasarana Pendidikan
Pendistribusian merupakan kegiatan yang menyangkup pemindahan barang dan tanggung jawab dari instansi/ pemegang yang satu kepada instansi/ pemegang yang lain. Dalam lingkungan yang sempit seperti sekolah, maka kegiatan ini dapat berwujud penyaluran atau kegiatan membagi/ mengeluarkan barang sesuai kebeutuhan guru/ seksi bagian dalam instant tersebut untuk keperluan kegiatan belajar mengajar serta perkantoran. Pendistribusian atau penyaluran perlengkapan merupakan kegiatan pemindahan barang dan tanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit atau orang-orang yang membutuhkan barang itu. Dalam prosesnya ada 3 hal yang harus di perhatikan yaitu ketepatan barang yang di sampaikan, baik jumlah maupun jenisnya; ketepatan sasaran penyampaiannya, dan ketepatan kondisi barang yang di salurkan.
1.      Langkah- langkah Pendistribusian Sarana Prasarana
1)      Penyusunan Alokasi
Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian/ pendistribusian barang sehingga merata dan seimbang dengan kebutuhan pemakainya masing- masing, maka perlu disusun alokasi kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya, sehingga sungguh- sungguh dapat menunjang kegiatan instruksional.
Dalam penyusunan alokasi barang tersebut perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a)      penerimaan barang
b)      waktu penyerahan barang
c)      jenis barang
d)     jumlah barang
e)      kegunaan/ keperluan barang

2)      Pengiriman Barang
Pengiriman barang dari pusat- pusat penyalur barang perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a)      cara pengiriman
b)      pengemasan
c)      pemuatan
d)     pengangkutan
e)      pembongkaran

3)      Penyerahan Barang
Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan  yaitu:
a)      untuk mengisi daftar penyerahan barang
b)      surat pengantar
c)      tanda terima
d)     biaya pengiriman dan lain sebagainya
Barang yang telah di terima di inventarisasikan oleh panitia pengadaan, setelah kebenarannya di periksa berdasarkan daftar yang ada perlu surat pengantar, tidak berarti semua personil sekolah bisa menggunakan secara bebas. Barang – barang tersebut perlu di atur lebih lanjut untuk memudahkan pengawasan dan pertanggung jawaban. Apabila pendistribusiannya tidak di atur dengan sebaik-baiknya, pengelolaan perlengkapan sekolah akan mengalami kesulitan dalam membuat laporan pertanggung jawabannya.
Dalam kaitan dengan perihal di atas, perlu adanya penyusunan alokasi pendistribusian. Dengan terlebih dahulu di lakukan penyusunan alokasi pendistribusian barang-barang yang telah di terima oleh sekolah yang dapat di salurkan sesuai dengan kebutuhan barang pada bagian – bagian sekolah, dengan       melihat kondisi, kualitas, dan kuantitas barang yang ada. Semakin jelas alokasinya, semakin jelas pula pelimpahan tanggung jawab pada penerima. Dengan demikian pendistribusian akan lebih mudah di laksanakan dan di kontrol setiap saat. Tujuan akhir penyusunan alokasi tersebut pada akhirnya adalah untuk menghindari pemborosan yang seharusnya tidak terjadi.[1]
2.      Sistem Pendistribusian Barang
Berdasarkan keseluruhan uraian tentang distribusi di atas dapat di tegaskan bahwa pada dasarnya ada 2 sistem pendistribusian barang yang dapat di tempuh oleh pengelola perlengkapan sekolah, yaitu sistem langsung dan sistem tidak langsung.
a)      Sistem secara langsung
Dengan menggunakan sistem pendistribusian langsung, berarti barang-barang yang sudah di terima dan di inventarisasikan langsung di salurkan pada bagian-bagian yang membutuhkan tanpa melalui proses penyimpanan terlebih dahulu.
b)      Sistem secara tidak langsung
Sistem pendistribusian tidak langsung berarti barang-barang yang sudah di terima dan sudah di inventarisasikan tidak secara langsung di salurkan, melainkan harus di simpan terlebih dahulu di gudang penyimpanan dengan teratur. Hal ini biasanya di gunakan apabila barang-barang yang lalu ternyata masih tersisa.
Untuk dapat di katakan berjalan secara efektif, dalam pendistribusian harus memenuhi beberapa asas pendistribusian. Ada beberapa asas pendistribusian yang perlu di perhatikan,yaitu :
1)      Asas ketepatan
2)      Asas kecepatan
3)      Asas keamanan
4)      Asas ekonomi
Namun jika di gunakan sistem pendistribusian tidak langsung maka barang – barang yang perlu di simpan di gudang perlu mendapatkan pengawasan yang efektif. Dalam rangka mempermudah pengawasannya perlu di buat kartu stok barang yang di tempelkan pada barang tersebut untuk mempermudah dalam pengenalan dan pengawasan.
B.     Pengertian Pendayagunaan Sarana  Prasarana Pendidikan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendayagunaan diartikan pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil.Sedangkan dalam BahasaInggris pendayagunaan diartikan dengan making efficient use of.
1.      Tujuan pendayagunaan sarana prasarana pendidikan
Tujuan pendayagunaan sarana prasarana dibagi menjadi 2 bagian,yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari pendayagunaan sarana prasarana adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan proses pembelajaran. Sedangkan tujuan khusus dari pendayagunaan sarana prasarana diantaranya adalah:

a)      Untuk menunjang kegiatan kelas.
b)      Untuk mendorong dalam penggunaan dan penerapan cara-cara baru yang sesuai untuk mencapai tujuan program akademis
c)      Untuk membantu memberikan perencanaan, produksi, operasional dan
d)     tindakan lanjutan untuk pengembangan sistem instruksional[2]

Tujuan pendayagunaan sarana prasarana adalah untuk memperluas bahan pelajaran, melengkapi berbagai kekurangan bahan dan sebagai
kerangka mengajar yang sistematis.Perlu disadari pula bahwa pendayagunaan sarana prasarana
pendidikan tersebut secara spesifik dimaksudkan :

a)      Untuk meletakkan konsep dasar berfikir yang konkrit dari sesuatu yang bersifat abstrak sehingga pelajaran dapat dicerna dengan mudah karena anak dihadapkan pada pengalamannya secara langsung.
b)      Untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh anak didik baik itu berupa bakat, minat, kecerdasan dan lain-lain.

2.      Prinsip-prisip Pendayagunaan Sarana Prasarana Pendidikan

Sarana prasarana digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses pembelajaran. Oleh karena itu diperhatikan prinsip-prinsip pendayagunaannya antara lain :
a)      Pendayagunaan sarana prasarana hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral darisuatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan.
b)      Sarana prasarana hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
c)      Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu sarana prasarana yang digunakan.
d)     Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pendayagunaan suatu sarana prasarana
e)      Pendayagunaan sarana prasarana harus diorganisasi secara sistematis.
f)       Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari satu sarana prasarana maka guru dapat menggunakan sarana prasarana semaksimal mungkin sesuai dengan kebutuhan,hal tersebut digunakan agar dapat menguntungkan dan memperlancar proses pembelajaran serta dapat merangsang siswa dalam belajar.

3.      Macam-macam sarana pendidikan
a)      Ruang
Secara umum jenis ruang ditinjau dari fungsinya dapat dikelompokkan dalam ruang pendidikan, ruang administrasi, dan ruang penunjang.
1) Ruang pendidikan.
Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung kegiatan belajar mengajar teori dan praktek antara lain :
1)      Ruang teori
2)      Ruang laboratorium
3)      Ruang olahraga
4)      Ruang perpustakaan/media
5)      Ruang kesenian
6)      Ruang ketrampilan
2) Ruang administrasi
Ruang administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor/administrasi. Ruang administrasi terdiri dari :
1)      Ruang kepala sekolah
2)      Ruang wakil kepala sekolah
3)      Ruang guru
4)      Ruang reproduksi/penggandaan
5)      Ruang tata usaha
3) Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menampung kegiatan yang mendukung KBM, antara lain :

1)      Ruang ibadah
2)      Ruang koperasi sekolah
3)      Ruang OSIS, Pramuka, PMR
4)      Ruang bimbingan
5)      Ruang serbaguna / umum
6)      Ruang kamar mandi / WC
7)      Ruang UKS
b) Alat dan media pendidikan
c)  Buku
1)      Buku pelajaran pokok (guru dan siswa)
2)      Buku pelajaran pelengkap
3)      Buku bacaan
4)      Buku sumber (referensi)









BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
*      Pendistribusian atau penyaluran perlengkapan merupakan kegiatan pemindahan barang dan tanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit atau orang-orang yang membutuhkan barang itu.
Langkah- langkah Pendistribusian Sarana Prasarana:
1)      Penyusunan Alokasi
2)      2). Pengiriman Barang
3)      3). Penyerahan Barang
*   Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendayagunaan diartikan pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil.Sedangkan dalam BahasaInggris pendayagunaan diartikan dengan making efficient use of.
*                  Tujuan pendayagunaan sarana prasarana adalah untuk memperluas bahan pelajaran, melengkapi berbagai kekurangan bahan dan sebagai

















DAFTAR PUSTAKA
Ary H. Gunawan. Administrasi sekolah (Asministrasi Pendidikan Makro). Jakarta: Rineka Cipta, 2011 hlm. 144
Piet A. Sahertian. Dimensi- dimensi Administrasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, hlm. 191
Mudhoffir, Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar, (Bandung : CV. Remaja Rosdakarya, 1986),hlm.12




[1]  Piet A. Sahertian. Dimensi- dimensi Administrasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, hlm. 191
[2] Mudhoffir, Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar, (Bandung : CV. Remaja Rosdakarya, 1986),hlm.12

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penghapusan sarana prasarana pendidikan

Pengertian Penghapusan

Pengertian Pengawasan dan penilaian sarana prasarana pendidikan.