KONSEP PEMBANGUNAN SEBAGAI USAHA PERUBAHAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP PEMBANGUNAN
SEBAGAI USAHA PERUBAHAN
1. PENGRTIAN
Banyak muncul bahwa pemahaman bahwa pembangunan sering
diasosiasikan dengan pembangunan ekonomi industri, sehingga bermunculan
bangunan berupa pabrik-pabrik, jalan-jalan, jembatan serta transportasi,
komunikasi dan lain-lain. Sedangkan pembangunan manusianya sebagai perencana,
pengelola dan pemakai hasil pembangunan tersebut hampir terabaikan, bahkan
tidak menjadi salah satu sasaran pembicaraan secara langsung. Sehingga
pembangunan material yang dilaksanakan tidak sedikit menjadi sia-sia, maka dari
itu konsep pembangunan perlu terencana dan terarah atau seimbang antara
pembangunan material dengan pembangunan manusia itu sendiri.
Seperti yang dinyatakan dalam GBHN, hakikat pembangunan
nasional adalah pembangunan manusia Indonesia. Pernyataan tersebut dapat
diartikan bahwa yang menjadi tujuan akhir pembangunan adalah manusianya, yaitu
dapatnya dipenuhi hajat hidup, jasmani dan rohaniah. Sebagai makhluk individu,
makhluk sosial, dan makhluk religius, agar dapat meningkatkan martabatnya.
Sebagai objek pembangunan manusia dipandang sebagai
sasaran yang dibangun dalam ha l ini pembangunan meliputi ikhtiar kedalam diri
manusia, berupa pembicaraan pertumbuhan jasmani, dan perkembangan rohani yang
meliputi kemampuan penalaran, sikap diri, sikap sosial, dan sikap terhadap
lingkungannya, tekad hidup yang positif serta ketrampilan kerja. Ikhtiar ini
disebut pendidikan.
2. TUJUAN PEMBANGUNAN
NASIONAL
Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan Nasional seperti
termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta mewujudkan
cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD
Pernyataan di atas merupakan cerminan bahwa pada dasarnya tujuan
Pembangunan Nasional adalah untuk mewujudkan kehidupan masyarakat
Indonesia yang sejahtera, lahiriah maupun batiniah. Untuk mewujudkan hal
tersebut, maka pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia merupakan
pembangunan yang berkesinambungan, yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara. 1945.
Pembangunan
nasional yang dilakukan mengarah pada suatu tujuan. Tujuan ini terbagi atas
tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
·
Tujuan jangka pendek dari pembangunan nasional adalah
meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan masyarakat yang semakin
adil dan merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan
berikutnya.
·
Tujuan jangka
panjang yaitu untuk
mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata, material dan spiritual
berdasarkan pancasila didalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana
perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis dalam lingkungan
pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
3.
RUANG
LINGKUP PEMBANGUNAN NASIONAL
Menurut UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, yang menjadi Ruang Lingkup Perencanaan pada Bab III pasal(3) sebagai
berikut:
(1) Perencanaan Pembangunan
Nasional mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi pemerintahan
yang meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu dalam wilayah Negara
Republik Indonesia.
(2) Perencanaan Pembangunan
Nasional Terdiri atas perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh
Kementerian/Lembaga perencanaan pembangunan oleh Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangannya.
(3) Perencanaan Pembangunan
Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menghasilkan rencana pembangunan
jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, dan rencana pembangunan
jangka tahunan.
B. PERAN MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN SEBAGAI PERENCANA, PELAKSANA DAN PENGAWAS
PERENCANAN
Perencanaan
Pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa depan ke masa depan dalam hal
menentukan kebijaksanaan prioritas, dan biaya pendidikan yang mempertimbangkan
kenyataan kegiatan yang ada dalam bidang ekonomi, social, dan politik untuk
mengembangkan potensi system pendidikan nasioanal memenuhi kebutuhan bangsa dan
anak didik yang dilayani oleh system tersebut.
PELAKSANA
Dasar-dasar pelaksanan pendidikan terdiri atas dasar-dasar pelaksanan
pendidikan adalah hal dasar atau pokok yang dugunakan untuk mengatur
pelaksanaan pendidikan khususnya indonesia demi tercapainya cita-cita nasional
PENGAWAS
Tak
dapat disangkal bahwa masing-masing fungsi pimpinan berhubungan erat satu sama
lain. Hal ini akan lebih jelas, bila kita ingat bahwa sesungguhnya fungsi
manajerial yang lima itu, yakni merencanakan, pengorganisasian, penyusunan,
memberi perintah dan pengawasan adalah prosedur atau urutan pelaksanaan dalam
merealisasi tujuan badan usaha. Dan fungsi pengawasan memiliki hubungan dengan
fungsi manajerial lainnya yaitu membantu penilaian apakah fungsi manajerial
lainnya tersebut telah dilaksanakan secara efektif atau sebaliknya
C. Peran pendidikan dalam pembangunan nasional:
1. Mengembangkan
teknologi
Hasil pendidikan adalah orang terdidik yang mempunyai
kemampuan melaksanakan penelitian dan pengembangan yang dapat menghasilkan
teknologi baru.
2. Menjadi
tenaga produktif dalam bidang konstruksi
Orang-orang terdidik hasil pendidikan bisa masuk dan
aktif bekerja di bidang konstruksi bangunan baik pabrik maupun perusahaan.
Dimana dari pabrik dan perusahaan inilah akan dihasilkan berbagai kebutuhan
hidup.
3. Menjadi
tenaga produktif yang menghasilkan barang dan jasa
Orang-orang terdidik hasil pendidikan juga memiliki
keterampilan untuk menghasilkan barang dan jasa. Mereka bisa menjadi karyawan
di sebuah pabrik atau perusahaan dan mengandalkan skill mereka masing-masing.
4. Pelaku
generasi dan penciptaan budaya
Orang-orang terdidik hasil pendidikan menjadi pelaku yang memahami betul
generasi yang dijalaninya untuk kemudian diperbaiki sesuai perkembangan zaman,
dengan tetap mendasarkan pada budaya lama yang dimilikinya.
5. Konsumen barang dan jasa
Menjadi generasi yang mengkonsumsi barang dan jasa
yang dihasilkan dengan jenis keperluan yang bervariasi dan lebih banyak. Mereka
lebih kritis dalam menggunakan barang dan jasa, apabila dibandingkan dengan
orang yang kurang terdidik.
1. HUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN MASYARAKAT
Pembangunan seringkali dikatakan sebagai
perubahan sosial yang
direncanakan.
Maksudnya adalah mengacu pada konsep pembangunan itu
sendiri yang mengandung makna bahwa pembangunan adalah sebuah perubahan positif
yang direncanakan, terarah, dan dilakukan secara sadar atau sengaja dan juga
melihat realitas bahwa setiap pembangunan yang dilakukan dimanapun dan oleh
siapapun serta dalam bidang apapun pastilah mengarah pada perubahan sosial baik
dalam bidang materiil
maupun non materiil. Sehingga pada
akhirnya ketika pembangunan itu
sendiri berjalan maka hal tersebut akan secara langsung membawa perubahan
seperti penyesuaian mental di kalangan masyarakat yang menyadari akan
pembangunan tersebut. Kenyataan tersebut dapat kita lihat sebagai
hubungan antara pembangunan dan perubahan sosial.
Tujuan
pembangunan sendiri pastinya
diutamakan untuk kesejahteraan rakyat,
oleh karena itu pembangunan
dalam bidang apapun
akan sangat berpengaruh
pada kehidupan masyarakat. Misalnya
untuk pembangunan sebuah gedung dilakukan penggusuran rumah-rumah warga. Hal
ini pastinya akan membawa dampak bagi kehidupan warga tersebut dalam hal mengatur kehidupannya kembali di
daerah yang baru, mencari pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi keluarga
mereka, dan sebagainya. Secara nyata banyak contoh kasus yang tidak kita sadari
saling mengaitkan antara pembangunan dan perubahan sosial, baik yang memiliki
dampak negatif ataupun positif
2.
PEMBANGUNAN SDM
Isu mengenai sumber daya manusia (human capital)
sebagai input pembangunan ekonomi mencoba menjelaskan hubungan antara
pendidikan dengan pembangunan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan.
Teori human capital berpendapat bahwa lain: diperolehnya kondisi kerja
yang lebih baik, efisiensi produksi, peningkatan pendidikan adalah sebagai
investasi sumber daya manusia yang memberi banyak manfaat, antara kesejahteraan
dan tambahan pendapatan seseorang apabila mampu menyelesaikan tingkat
pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan lulusan pendidikan
di bawahnya.
Pendidikan merupakan investasi penting dalam menghadapi
masa depan dunia secara global. Untuk itu, pendidikan harus dapat menyiapkan
generasi muda abad ke-21 yang unggul, berdaya saing tinggi dan mampu
bekerjasama guna mencapai kemakmuran bagi setiap negara dan dunia. Namun,
Pembangunan tidak akan bisa tumbuh dengan baik walaupun peningkatan mutu
pendidikan atau mutu sumber daya manusia dilakukan, jika tidak ada program yang
jelas tentang peningkatan mutu pendidikan dan program ekonomi yang jelas.
3. PEMBANGUNAN SARANA KEHIDUPAN DAN LINGKUNGAN
a.kehidupan
Di antara peranan
pendidikan dalam pembangunan adalah sebagai berikut:
·
Mengembangakan teknologi baru
Hasil pendidikan adalah orang terdidik yang mempunyai kemampuan
melaksanakan penelitian dan pengembangan yang dapat menghasilkan teknologi
baru.
·
Menjadi tenaga produktif dalam bidang kontruksi
Orang orang terdidik hasil pendidikan juga masuk
dan aktif bekerja di bidang kontruksi yg menghasilkan rancang bangun berbagai
macm pabrik dan perusahaan. Dari pabrik dan perusahaan tersebut akan
menghasilkan berbagai kebutuhan barang dan jasa
·
Menjadi tenaga produktif yang menghasilkan barang
dan jasa
Orang orang terdidik hasil pendidikan dapat
menjadi tenaga kerja produktif yang memproses produksi barang barang kebutuhan
hidup dan jasa,sehingga menghasilkan barang dan jasa yang di perlukan
masyarakat.
·
Pelaku generasi dan pencipta budaya
Orang orang terdidik hasil pendidikan tidak hanya
merevisi kebudayaan masa lampau tetapi juga sekaligus melakukan perbaikan
perbaikan dan penciptaan unsur unsu budaya baru berdasarkan kebudayaan lama
yang telah dimilikinya.
·
Konsumen barang dan jasa
Orang orang terdidik hasil pendidikan merupakan
orang-orang yang mengonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan karna mereka mendapatkan barang dan jasa
tersebut dan arena mereka adalah adalah orang-orang yang terdidik.Mereka sangat
selektif dalam memilih barang-barang dan jasa yang lebih baik dari pada
orang-orang yang tidak terdidik.
b.Lingkungan
1.segi lingkungan pendidikan
·
Lingkungan keluarga
Di dalam lingkungan keluarga anak dilatih
berbagai kebiasan yang baik (habit formation ) tentan hal hal yang berhubungan
dengan kecekatan, kesopan, dan moral
·
Lingkungan sekolah
Di dalam lingkungan sekolah ( pendidikan formal
), peserta didik dibimbing untuk memperluas bekal yang telah di peroleh dari
kalangan kerja keluarganya berupa pengetahuan,keterampilan,dan sikap.
·
Lingkungan masyarakat
Di lingkungan
masyarakat ( pendidikan non formal ) peserta didik memperoleh bekal praktis
untuk berbagai jenis pekerjaan, khususnya bagi mereka yang tidak sempat
melanjutkan proses belajarnya melalui jalur formal
Komentar
Posting Komentar