Konsep Dasar Manajemen
PEMBAHASAN
A.
Konsep Dasar Manajemen
Kata “Manajemen” berasal dari bahasa Prancis kuno
ménagement, yang artinya seni, melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker
Follet, manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Ricky W. Griffin,
manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien.
Secara umu m Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan
pengguna sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Manajemen Pendidikan menurut Made Pidarta, Manajemen
Pendidikan diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar
terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
Manajemen
Pendidikan menurut Soebagio Atmodiwirio. Manajemen pendidikan dapat
didefinisikan sebagi proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin,
mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Berdasarkan pengertian manajemen pendidikan dari para
ahli, dapat disimpulkan bahwaManajemen Pendidikan adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan serta penilaian usaha pendidikan
agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Manajemen
sekolah/madrasah akan memberi peluang yang sangat luas bagi masyarakat
berpatisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolh/madrash, ketertiban
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah/madrasah akan membantu
tercapainya tujuan pendidikan secara umum.dengan manajemen
sekolah/madrasah,penyelenggaraan pendidikan di sekolah/madrasah akan menjadi
lebih fokus dan terencana dengan baik1
Dalam keadaan seperti saat ini,
sulit bagi organisasi untuk dapat hidup dengan baik jika tidak memiliki
kemampuan untuk mengubah diri dengan cepat dan mampu berkembang seiring dengan
berbagai tuntutan stakeholder. Semua hal ini berlaku untuk semua organisasi
termasuk juga lembaga pendidikan.
Secara
alamiah p[1]roses
hidup atau matinya suatu organisasi selalu tergantung kepada kemampuan
organisasi memenuhi harapan dan kebutuhan stakeholdernya[2](mulyasa,pedoman
manajemen berbasis madrasah(jakarta: depag RI, 2003),h.3
Demikian pula
dengan sekolah/madrasah juga harus selalu mampu mengidentifikasi kebutuhan
stakehordernya, namun demikian sebelum sekolah/madrasah harapan dan kebutuhan
stakeholdernya,sekolah/madrasah harus mampu menentukan terlebih dahulu
siapa-siapa yang akan menjadi stakeholdernya,bahkan lebih jauh dari itu
sekolah/madrasah juga harus mampu mengidentifikasi siapa yang akan menjadi
stakeholder potensialnya.kondisi ini diperlukan karena tidak setiap organisasi
memiliki produk atau layanan yang dapat atau yang cocok untuk diperuntukkan
bagi semua orang.oleh karna itu,setiap organisasi harus mengetahui sasaran
utama dari produk/layanan yang diberikannya
1.
Manajemen sebagai Ilmu
Manajemen telah dipelajarai lama dan telah dikaji,
diorganisasikan menjadi suatu rangkaian teori. Manajemen memerlukan
disiplin-disiplin ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya untuk mencapai
tujuan. Manajemen dalam upaya mencapai tujuannya berdasarkan kaidah ilmiah dan
sistematis.
2.
Manajemen sebagai Seni
Diartikan bahwa manajer dalam mencapai tujuan banyak
dipengaruhi oleh keterampilan-keterampilan pribadi, bakat dan karakternya.
3.
Manajemen sebagai Proses
Manajemen sebagai proses karena dalam mencapai tujuan
menggunakan serangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya. Manajemen sebagai proses lebih diarahkan pada proses mengelola dan mengatur
pelaksanaan suatu pekerjaan, atau serangkain aktivitas dalam rangka mencapai
tujuan
4.
Manajemen sebagai Profesi
Manajemen sebagai profesi penekankan pada kegiatan yang
dilakukan sekelompok orang dengan menggunakan keahlian-keahlian
tertentu.Keahlian-keahlian tersebut diperoleh karena telah memenuhi syarat atau
standart tertentu dan diakui oleh masyarakat.Dengan keahlian tersebut seseorang
dapat memperoleh suatu status.
B. Kedudukan Manajemen dalam sistem pendidikan
1.Manajemen Sebagai
Seni
Selain sebagai ilmu,
manajemen juga dianggap sebagai seni. Hal ini disebabkan oleh kepemimpinan
memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan
menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat
seseorang dan agak susah untuk dipelajari. Manajemen sebagai ilmu karena
manajemen bisa dipelajari seperti halnya ilmu pengetahuan.Seni karena
keragaman.Manajemen sebagai profesi karena manajemen biasa digunakan sebagai
batu pijak dan karir.
Luther Gulick
mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha
secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia berkerjasama
untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat .
Manajemen bukan hanya
merupakan ilmu atau seni, tetapi kombinasi dari keduanya.Kombinasi ini tidak
dalam proporsi yang tetap, tetapi dalam proporsi yang bermacam-macam.Dengan
mengandalkan manajemen sebagai seni (art), sementara seni berhubungan dengan
bakat, dan karenanya bersifat alamiah.Maka pengetahuan terapan manajemen hanya
mungkin bagi mereka yang terlahir memang berbakat. Dengan cara pandang ini,
teori manajemen hanya memberikan sejumlah prosedur atau sebagai pengetahuan
yang sulit diterapkan. Karena proses manajamen ditentukan oleh subyektivitas
atau style.
Selain itu juga,
beberapa ahli seperti Follet menganggap manajemen adalah sebuah seni.Hal ini
disebabkan oleh kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan,
kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak
ditentukan oleh bakat seseorang dan sulit dipelajari.
Manajemen dipraktikan berdasarkan keterampilan
yang diterapkan untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan
2. Manajemen Sebagai Ilmu
Manajemen sebagai ilmu
(science) yang obyektif-rasional, bisa dipelajari oleh siapapun.Bahkan para
ilmuwan dengan sangat fasih menguraikan teori-teori manajemen yang
dikembangkannya. Tetapi apakah mereka mampu menerapkan dalam lingkup organisasi
terkecil, minimal di lingkungan kerjanya, itu soal lain. Teori-teori manajemen
hanya memberi sejumlah peluang, atau kemungkinan-kemungkinan, tanpa ada
kepastian keberhasilan.Teori manajemen hanya dapat membimbing kepada prestasi
dan hasil yang lebih baik.Sebagai ilmu, manajemen dengan sangat sistematis merupakan
suatu uraian menyeluruh mengenai konsep-konsep dan langkah-langkah praktis yang
siap implimentasi.
Manajemen sebagai ilmu
karena manajemen bisa dipelajari seperti halnya ilmu pengetahuan.Seni karena
keragaman.Manajemen sebagai profesi karena manajemen biasa digunakan sebagai
batu pijak dan karir.
Ilmu (science),
harus memiliki kerangka dasar keilmuan yang kokoh kuat : Badan pengetahuan
secara sistematis diciptakan melalui metode ilmiah : Mengobservasi kejadian,
menjelaskan dan memformulasi peristiwa, mengemukakan pernyataan berdasarkan
penjelasan untuk meramalkan apa yang akan terjadi dan membuktikan ramalan
berdasarkan penelitian yang sistematis dan terkendali.
3.Manajemen Sebagi
Profesi
Banyak usaha telah
dilakukan untuk mengaplikasikan menajemen sebagai suatu profesi. Edgar H.
Schein telah menguraikan kriteria-kriteria untuk menentukan sesuatu sebagai
profesi yang dapat diperinci sebagai berikut:
v Para profesional membuat
keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum. Adanya pendidikan dan program-program
latihan formal menunjukkan bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang
dapat diandalkan.
v Para profesional
mendapatkan status tertentu, bukan karena favoritisme atau karena suku bangsa
atau agamanya dan kriteria politik atau sosial budayanya.
v Para profesional harus
ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang
menjadi kliennya.
Manajemen telah
berkembang menjadi bidang yang semakin profesional melalui perkembangan yang
menyolok program-program latihan manajemen diuniversitas maupun diberbagai
lembaga manajemen swasta, dan melalui pengembangan para eksekutif organisasi
(perusahaan).Manajemen sebagai Profesi Mencakup keanggotaan dari mereka yang
memiliki pengetahuan khusus, diakui dan diatur oleh kode etik.
C. PROSES
MANAJEMEN SEKOLAH/MADRASAH
1.
Planning
Merupakan proses menetapkan apa yang harus dilaksanakan oleh
anggota-anggota organisasi
untuk menyelesaikan pekerjaan, dalam
fase pertama ini perlu juga ditetapkan oleh manajer bila
dan bagaimana
pekerjaan harus dilakukan.
2. Organizing
Merupakan
proses mendistribusikan atau mengalokasikan tugas-tugas kepada para anggota
kelompok, mendelegir kekuasan dan menetapkan hubungan kerja antara anggota
kelompok.
3. Actuating
Merupakan
proses dimana seorang manajer menerakan kelompok kerja secara efesien dan
efektif kearah pencapaian tujuan.
4. Controling
Merupakan proses
dimana seorang manajer harus mengadakan pengawasan atau pengendalian agar
gerakan atau jalannya suatu kegiatan benar-benar sesuai dengan rencana yang
telah di tetapkan baik mengenai arahanya maupun mengenai caranya
Adapun proses manajemen
yang lainnya adalah yang menyangkut dengan hal-hal sebagai berikut:
·
Input Pendidikan
Input
pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya proses pendidikan.
Sesuatu yang dimaksud berupa sumberdaya dan perangkat lunak serta
harapan-harapan sebagai pemandu bagi berlangsunnya proses.
Input
sumber daya meliputi sumberdaya manusia (Kepala Madrasah, guru termasuk guru
BP, karyawan, siswa) dan sumberdaya lainnya (peralatan, perlengkapan, uang, dan
bahan). Input perangkat lunak meliputi struktur organisasi madrasah, peraturan
perundang-undangan, deskripsi tugas, rencana, program, dsb. Input
harapan-harapan berupa visi, misi, tujuan, dan sasaran- sasaran yang ingin
dicapai oleh sekolah.
·
Proses Pendidikan
Proses
Pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu yang
berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input sedangkan sesuatu dari
hasil proses disebut output. Dalam pendidikan bersekala mikro (ditingkat
madrasah), proses yang dimaksud adalah proses pengembilan keputusan, proses
pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar,
dan proses monitoring dan evaluasi, dengan catatan bahwa proses belajar
memiliki tingkat kepentingan tertinggi dibanding dengan proses- proses lainnya.
Menurut
Suyanto, secara ringkas karakteristik MBM ditinjau dari segi proses terdiri
dari beberapa yaitu:
·
Output yang diharapkan
Pada
dasarnya output yang diharapkan merupakan tujuan utama dari penyelenggaraan
pendidikan secara umum. Output pendidikan adalah merupakan kinerja
madrasah.Kinerja madrasah adalah prestasi madrasah yang dihasilkan dari
proses/perilaku madrasah.Kinerja madrasah dapat diukur dari kualitasnya,
efektivitasnya, produktivitasnya, efesiensinya, inovasinya, kualitas kehidupan
kerjanya dan moral kerjanya.
Khusus
yang berkaitan dengan mutu output madrasah, dapat dijelaskan bahwa output
madrasah dikatakan berkualitas/bermutu tinggi jika prestasi madrasah, khusunya
prestasi belajar siswa, menunjukkan pencapaian yang tinggi dalam beberapa hal,
diantaranya:
A.
Fungsi Manajemen Pendidikan
Manajemen
atau pengelolaan merupakan komponen integral dan tidak dapat di pisahkan dari
proses pendidikan secara keseluruhan. Alasannya tanpa manajemen tidak mungkin
tujuan pendidikan dapat di wujudkan secara optimal, efektif, dan efesien[3].(3)
(mulyasa, manajemen berbasis sekolah,( bandung: pt remaja rosada:2004) hlmn
20). Dalam kerangka inilah tumbuh kesadaran akan pentingnya manajemen sekolah,
yang memberikan kewenangan penuh kepada sekolah dan guru dalam mengatur
pendidikan dan pengajaran,merencanakan, mengorganisasi, mengawasi,
mempertanggung jawabkan, mengatur serta memimpin sumber-sumber daya insani
serta barang-barang untuk membantu pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan sekolah. Manajemn sekolah juga harus di sesuaikan dengan kebutuhan dan
minat peserta didik, guru, serta kebutuhan masyarakat setempat. Oleh karna itu kita perlu memahami fungsi-fungsi dari manajemn
tersebut. Adapun fungsi-fungsi manajemn tersebut ialah sebagai berikut:
v
Perencanaan
(Planning)
Proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan rencana aktivitas
kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain tak akan dapat berjalan.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini
ialah:
1.
Peramalan
Yaitu tugas yang dilakukan oleh seorang manajer untuk
memperkirakan masa depan
2.
Menentukan sasaran
Yaitu tugas yang harus dilakukan oleh seorang manjer
untuk menetapkan hasil-hasil akhir yang akan dicapai
3.
Memprogramkan
Yaitu tugas yang dilakukan oleh seorang manajer untuk
menetapkankan urutan dan prioritas langkah-langkah kegiatan yang akan diambil
dalam mencapai sasaran.
4.
Menjadwalkan
Yaitu tugas yang harus dilakukan oleh seorang manajer
untuk menetapkan urutan waktu untuk langkah-langkah program
5.
Menyusun anggaran
Yaitu tugas yang harus dilakukan oleh seorang manajer
untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang perlu untuk mencpai tujuan.
6.
Menetapkan prosedur
Yaitu tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang manajer
untuk mengembangkan dan mengaplikasikan metode-metode untuk melakukan
tugas-tugas yang telah dispesifikasikan.
v
Pengorganisasian
(Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan
taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja
secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Adapun kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dalam organizing ini ialah:
1.
Mengembangkan struktur
organisasi
Yaitu tugas yang dilakukan oleh seorang manjer untuk
mengidentifikasi dan mengelompokan pekrjaan-pekrjaan yang dilakukan.
2.
Mendelegasikan
Yaitu tugas yang dilakukan oleh seornang manajer untuk
memppercayakan tanggung jawab dan wewenang kepada ornag-orang lain dan
menciptakan pertanggung jawaban atas hasil-hasil pekerjaan.
3.
Menetapkan hubungan
Yaitu tugas yang dilakukan oleh seorang
manajer untuk menciptakan kondisi-kondisi yang perlu untuk usaha-usaha kerja
sama antara semua orang.
4.
Tanggung jawab
Yaitu tugas yang diberikan pada suatu posisi
5.
Wewenang
Kekuasan dan hak yang diberikan kepada suatu posisi
v Leading ( pemimpinan )
Merupakan rangkaian upaya pengendalian secara profesional
semua unsur organisasi agar berfungsi sebagaimana mestinya sehingga rencana
untuk mencpai tujuan dapat terlaksana deengan efektif dan efesien. Adapun
fungsi leading disini ialah: pengambilan keputusan, yaitu tugas yang dilakukan
manajer untuk mencapai kesimpulan atau kata putus. Adapun fungsi leading yang
selanjutnya ialah: pemotivasian yaitu tugas yang mesti di lakukan oleh seorang
manajer untuk mendorong,merangsang,dan mendesak orang untuk mengambil tindakan
yang di perlukan. Selain itu fungsi leading juga menyangkut dengan pemilihan
karyawan yang mana disini seorang manajer bertugas untuk memilih karyawan untuk
mengisi posisi yang kosong dalam sebuah organisasi[4].(4).louis
allen,profesi manajemen:jakarta:erlangga:1990)hlmn:227)
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan
produktifitas yang tinggi.
Kegiatan kegiatan yang dilakkan dalam pemimpinan ialah:
1.
Pengambilan keputusan
Yaitu tugas yang dilakukan oleh seorang manajer untuk
mencapai keputusan atau kesimpulan
2. pengomunikasian
Yaitu tugas yang dilakukan oleh
seorang manajer untuk menimbulkan pengertian
3 pemotivasian
yaitu
tugas yang dilakukan oleh seorang manajer untuk merangsang, mendorong dan
mendesak orang untuk melakukan pengambilan keputusan yang di perlukan
4 pemilihan
karyawan
Yaitu
tugas yang dilakukan oleh seorang manajer untuk memilih orang untuk memilih
posisi dalam organisasi
v
Pengawasan
(Controlling)
Proses yang dilakukan untuk memastikan
seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun
berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Tugas-tugas yang
dilakukan dalam kontroling ialah
1.
Menetapkan
standar-standar prestasi
Tugas yang dilakukan oleh seorang manajer untuk
menetapkan kriteria yang dapat dijadikan dasar penilaian metode-metode dan
hasil-hasil.
2.
Pengukuran prestasi
Yaitu tugas yang dilakukan oleh seorang manajer untuk
mencatat dan melaporkan pekerjaan yang sedang berlangsung dan yang telah
selesai.
3.
Perbaikan prestasi
Yaitu tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang manajer
untuk mengatur dan memperbaiki metode-metode dan hasil-hasil.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manajemen pendidikan adalah
keseluruhan (proses) yang membuat sumber-sumber personil dan materiil sesuai
yang tersedia dan efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan bersama.
Konsep
dasar manajemen pendidikan ialah sebagai berikut:
1.
Manajemen sebagai Ilmu
2.
Manajemen sebagai Seni
3.
Manajemen sebagai Proses
4.
Manajemen sebagai Profesi
Ada
beberapa fungsi manejmen pendidikan ialah sebagai berikut:
Ø
Perencanaan (Planning)
Ø
Pengorganisasian
(Organizing)
Ø
Pengarahan
(Actuating/Directing)
Ø
Pengawasan (Controlling)
Saran
Mengingat bagaimna pentingnya
sebuah manajemen di dalam pendidikan,maka seorang manajer harus mengerti dan
paham terhadap manajemen,seorang manajemen harus pandai mengatur supaya tujuan
dari sebuah lembaga pendidikan bisa terlaksanakan dan bisa tercpai seperti yang
telah di rencanakan dan di harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Tim
Dosen Adminitrasi Pendidikan UPI. (2014). Manajemen Pendidikan. Bandung
: Alfabeta.
Saefullah,
U. (2012). Manajemen Pendidikan Islam. Bandung : Pustaka
Setia.
http://blog.student.uny.ac.id/dhesetia/2012/11/26/pengertian-dan-konsep-manajemen/ Dikutip
pada 15-02-2016.
Advertisements
Mulyasa,pedoman manajemen berbasis sekolahjakarta:Depak
RI,2003.
Mulyasa,manajemen
berbasis sekolah. Bandung : PT remaja rosada karya, 2004
Louis A. Allen, D.
P. Tampubolon, profesi manajemen, jakarta : Erlangga, 1990
Muhaimin ,suti’ah,
sugeng listyo prabowo,manajemen
pendidikan,jakarta:kencana,2010
James A.F. stoner ,
Alfonsus sirait, manajemen. Jakarta:
erlangga,1996
Komentar
Posting Komentar